Tuesday, June 12, 2018

MATERI LENGKAP IPS: BENTUK MUKA BUMI

Bentuk muka bumi dari waktu ke waktu memang selalu berubah. Perubahan bentuk muka bumi ini disebabkan oleh adanya suatu tenaga yang disebut tenaga geologi.
Proses geologi berupa tenaga yang datang dari dalam kulit bumi atau disebut tenaga endogen dan tenaga yang datang dari luar disebut juga tenaga eksogen.

A.) Tenaga Endogen

Tenaga endogen terdiri dari berikut ini

1. Tenaga Tektonik

Tenaga tektonik yaitu tenaga yang ditimbulkan oleh perubahan letak lapisan batuan pada permukaan bumi secara mendatar atau vertikal. Gerakan ini dibedakan pula alas gerafc~epirogenetik dan gerak orogenetik

a.    Gerak Epirogenetik (Gerakan Vertikal)


adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambay meliputi daerah yang luas (dalam waktu lamaj Dua macam gerak Epirogenetik. 1) Epirogenetik posidf, yaitu gerak uininnya daratan, sehingga kelihatannya permukaan air laut naik.
2)  Epirogenetik negatif, yaitu gerak naiknya daratan, sehingga kelihatannya permukaan air laut turun.

b. Gerak Orogenetik (Gerakan Horizontal)

Adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi secara cepatl meliputi suatu daerah yang amat sempit. Penstiwa ini bisa menim-bulkan bentuk lipatan atau patahan. Bentuk-bentuk yang dihasilkan tenaga tektonik:

1 Relief daratan (tinggi rendah permukaan daratan)

Relief daratan terdiri dari lipatan, patahan gunung, pegunungan, dataran tinggi, plato, dataran rendah, lembah, delta, dan peneplain.
a) ) Lipatan Bentuk lipatan kulit bumi dise-babkan oleh adanya gerakan horizontal yang bergerak ke satu arah, sehingga menimbulkan lekukan-lekukan pada permukaan bumi. Puncak lipatan disebut Antiklinal dan lembah lipatan disebut sin-klinal.
Perhatikan Gambar 2.1

Untuk membedakan bentuk-bentuk muka bumi perhatikan Gambar

Terbentuknya lipatan dipengaruhi oleh kuaUeiqahnya tenaga peng-gerak elastisitas keadaan batuan muka bumi dan lamanva pern-bentukan.
b)) Patahan
Bentokpatahan bisa teijadi karena rapuhnya lapisan batuan dan cepatnya gerakan tenaga endogen. Patahan ada yang berbentuk vertikal, horizontal, dan block mountain. Bentuk patahan seperti ini bisa kita jumpai di Pulau Sumatera, yaitu di sepanjang bukit barisan yang dikenal dengan patahan semangko. Puncak patahan disebut Horst dan lembah patahan disebut Sletik.


c)) Gunung dan pegunungan
Sirkum pegunungan di dunia terdiri dari lipatan pegunungan muda Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik (1) Sirkum mediterania
Sirkum Mediterania terbentang dari Pegunungan Siera Nevada, Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Karphaten, Pegunungan Anakalia, Pegunungan LBmz, Pegunungan Himalaya, Pegunungan Arakanzoma, Kepulauan Andaman dan Nikobar.
Di Indonesia pegunungan ini ber-cabang tnenjadi dua, yaitu: (a)    Busur dalam melului Suma-tera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Alor, sampai ke Kepulauan Banda. Busur dalam bersifat vulkanik.
(b)    Busur luar dimulai dari pulau-pulau sebelah barat Sumatera, yaitu Simelue, Nias, Men-tawai, Pulau Enggano, me-nyambung ke pegunungan dalam laut sebelah selatan Pulau Jawa, Timor, Pulau Ba-bar, Pulau Tanimbar, Kepulauan Kai, Pulau Seram, dan Pulau Burn. Busur ini tidak bersifat vulkanik.
(2) Sirkum pasifik.
Pegunungan ini mengitari Samu-dra Pasifik dan membentang Dari Pegunungan Cordileras de Loa Andes di Amerika Selatan dan Mexico, Pegunungan Rocky Mountain di Alaska, Kepulauan Aleut, Jazirah Kamsyatha, Kepulauan Kuril, pegunungan di Jepang, dan Kepulauan Filipina. Dari Filipina pegunungan ini ber-cabang dua, yang pertama dari Pulau Luzon, Kepulauan Palawan, menuju ke Pulau Sulu dan berakhir di Kalimantan Utara. Cabang kedua dari Pulau Luzon, menuju Pulau Samar, Mindanao, Kepulauan Sangihe dan berakhir di Pulau Sulawesi.
d)) Dataran tinggi Dataran tinggi merupakan daerah yang lebih tinggi dari daerah sekltaniya’ Dataran tinggi terbentuk karena adanya tanah yang terangkat akibat sedimentasi.
e)) Plato Dataran tinggi yang bagisui atasnya fatSTTapisan batuannya horizontal, misalnya Plato Wonosari di Yogya-karta, Dieng, dan Kepala Burung Irian.
f)) Dataran rendah Dataran rendah pada umumnya hasil sedimentasi yang umumnya berbatasan dengan pantai.
g)) Peneplain Dataran rendah atau daerah gerbukitan yang terus-menerus^ mengaiami pencucian (laterisasi), akan membentuk peneplain. Pada umumnya daerah seperti itu tidak subur, karena memiliki lapisan batuan yang keras, misalnya daerah Banten Utara.
f)) Lembah Suatu daerah.. yang teriadi akibat adanya tektonik yang meneng-gelamkan suatu daerah dan akan membentuk daerah yang lebih rendah dari daerah sekitamya.
i)) Delta
Suatu daerah hasil dari sedimentasi dari sebuah sungai yang diendapkan pada muara sungai, misalnya delta Sungai Cilincing.

2 Relief lautan

Menurut terjadinya, laut dibedakan menjadi tiga macam: a) Laut transgresi atau laut dangkal
 
Teriadi akibat adanya pencairan es pada kedua kutub sehingga daratan tergenang dan air laut di seluruh dunia naik ±’ 70 cm.Laut ingresi atau laut dalam Terjadi akibat adanya penurunan dasar laut.
b) Laut ingresi atau laut dalam
Terjadi akibat adanya penurunan dasar laut.
c) Laut Agresi
Laut yang menyempit akibat sedimentasi yang tiada henti-hentinya, sehingga dataran pantai semakin luas.
Selain dataran, dasar laut juga berelief. Tinggi rendahnya dasar laut dipengaruhi oleh tenaga endogen.
Relief Dasar Laut Terdiri Dari:
1) Gunung laut
Yaitu gunung yang kakinya terdapat di dasar laut, puncaknya muncul di atas permukaan laut.
2) Ambang laut
Yaitu ambang yang memisahkan dua laut yang dalam.
3) Palung laut (trog)
Yaitu laut dalam yang menyempit^contoh palung laut sunda (7.450 m)7 palung Mindanao, Filipina (10.830 m).
4) Lubuk laut
Yaitu laut dalam yang melebar.
5)Continental shelf (shelf)
Yaitu landas benua bagian dasar laut yang pffing’tepi, yang mengakibatkan menurunnya laut secara perlahan-lahan. Kedaiaman laut umumnya ± 200 m. j Contoh shelf Sunda (plat Sunda), shell Sahul (plat Sahul).
6)Continental slope
Yaitu merupakan lereng benua dan merupakan bagian laut submarine yang berbatasan dengan continental shelf, lcedalaman lautnya antara 2.000 – 2.500 m

2. Vulkanisme

Vulkanisme, adalah kelu4rya magma ke permukaan bumi. Magma merupakan campuran” batu-batuan dal4m keadaan cair, liat, serta sangat panas..
Dilihat dari segi bentuk dan teijadinya, ada 3 inacatn .gunung berapi. yaitu gunung api maar, kerucut, dan perisai.
a. Gunung Api Maar
Bentuknya seperti danau kecil, teijadi karena letusan (eksplosi). tmisalnva yang tetdapat di lereng Gunung Lamongan^TIawa Timur.
b. Gunung Api Kerucut (Strato)
Bentuknva seperti kenicut. teijadi karena letusan df»n lelehan secara bergantian. Bahannya berlapis-lapls, jenis ini terbanyak di Indonesia.
c. Gunung Api Perisai (Tameng)
Bentuknya seperti perisai, terjadinya karena letusan maupun cairan yang keluar dan fhemBentuk lereng yang sangat landai.j Bahannya lava yang sangat cair. Contohnya: Gunung Mauna Loa dan Kilanca di Hawaii.
bahan-bahan yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme berupa benda padat, cair, dan gas.
1. Benda padat (efflata)
Menurut asalnya dibagi dua:
a.    Efflata alloeen. batuan tg berasal dari sekitar pipa kawah y4ng terlempar keluar.
b.    Efflata antogen, batuan yang berasal dari magma atau disebut juga pyroclasbica.
2. Benda cair
Terdiri dari:
a.    Lava, yaitu magma yang sudah sampai keluar.
b.    Lahar panas. yaitu lumpur panas yang mengalir teijadi dari magma bercampur air.
c.    Lahar dingin, yaitu batu, pasir, dan debu yg terdapat di puncak gunung. Jika terjadi hujan lebat, maka air liujan tersebut ak4n bercampur dengan debu dan pasir yang merupakan bubur kental.
3. Bahan dan Gas
Terdiri dari: a.    Salfatar, yaitu gas asam sulftd (H2S) yang keluar dari lubang kepun-dan.
b.    Fumarol, yaitu uap air (H20).
c.    Mofet, yaitu gas karbon dioksida (C02).
Berdasarkan kekentalan magma dan besamya tekanan gas, maka dapat dibedakan beberapa tipe erupsi
Meletusnya gunung berapi bisa me-nimbulkan beberapa akibat seperti hal-hal berikut. 1. Banjir lahar
Ada dua macam, yaitu lah4r panas dan jug4 lahar dingin.
2. Banjir lava
Tethperatur sangat tinggi sehingga menghanguskan semua yang di bawah nya.
3. Gelombang pasang Terjadi apabila gunung berapi terdapat di dalam laut.
4. Awan panas
Yaitu awan yang sangat panas vang keluar dari lubang kepundan; misalnya Gunung Merapi.
Yaitu awan yang sangat panas vang keluar dari lubang kepundan; misalnya Gunung Merapi.” Manfaat gunung berapi adalah:
1.    menyuburkan tanah;
2.    mendatangkan hujan, yaitu hujan orbgrafis;
3.    memperluas daerah pertanian;
4.    menyebabkan letak mineral dekat dengan permukaan;
5.    merupakan tempat pariwisata.
Post Vulkanis adalah suatu peristiwa pada gunung-gunung api yang sudah mati atau yang telah meletus.
Yang termasuk post vulkanis ialah sumber gas, sumber air panas, dan geyser.
a. Sumber gas Yaitu sumber gas yang bisa merupakan.
a)    Salfatar, yaitu sumber gas belerang.
b)    Mofet, yaitu sumber gas asam arang.
c)    Sumber uap air.
b.Sumber air mineral (makdani)
Makdani, adalah mata air mineraloanas. yang biasanya dignnakan untnk pengobatan, misalnya di Jawa Barat, Ciater.
c.Geyser Geyser adalah mafr gir_yang meman-carkan air panas secara periodik. misal-nya di selandia baru dan Irlandia atau Yellowstone National Park (Amerika)

3. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran y4ng disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam bumi,Dilihat dari
intensitasnya ada 2 macam gempa, yaitu makroseisme dan mikroseisme.
Mikroseisme adal4h gempa y4ng memiliki intensitasnya kecil dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat.
Menurut sebab terjadinya gempa ada 3 macam, yaitu gempa vulkanik, tektonik, dan runtuhan.
  1. Gempa bumi vulkanik Gempa ini terjadi karena adanya letusan gunung-berapi, yang timbul karena adanya tekanan gas padasumbat kawah. Tekanan ini menimbulkan getaran di daerah sekitamya, terutama dapat dirasakan pada lokasi sekitar gunung berapi.
  2. Gempa bumi tektonik Gempa ini terjadi^ karena adanya per-geseran pada lamsan batuan. yang disebabkan oleh gerakorogenetik. Karena gempa ini meneakibatkan adanya pergerakan lapisan maka kadang-kadang disebut juga gempa dislokasi.
  3. Gempa runtuhan Gempa ini teijadi karena gugumya atau runtuhnya tanah. Misalnya banyak teijadi di daerah pertambangan yang berbentuk terowongan atau pegunungan kapur.
Berdasarkan letak hyposentrumnya/ gempa dibedakan menjadi tiga macam.
  1. Gempa dangkal adalah gempa yang letak hyposentrum. nya kurang dari 100 km di bawai, permukaan bumi.
  2. Gempa menengah adalah gempa yang letak hyposentrumnya antara 100-300 km di bawah permukaan bumi.
  3. Gempa dalam adalah gempa yang letak hyposentrumnya pada kedalaman 300 km lebih.

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dibagi menjadi dua macam. a.    Gempa laut adalah gempa yang letak episentrumnya di dasar laut.
b.    Gempa daratan adalah gempa yang letak episentrumnya di daratan.
Istilah-istilah dalam Gempa Bumi a.    Hyposentrum berasal dari kata hypo yang berarti bawah dan sentrum yang berarti pusat. Jadi hyposentrum ialah pusat asal mulanya getaran gempa..Hyposentrum terdapat di dalam permukaan bumi. Dari hyposentrum ada dua macam getaran:
1.    Gelombang longitudinal (gelombang primer P).
Gelombang ini searah dengan jurusan pukulan yang menimbulkan getaran kecepatannya 7,5-14 kmI detik.
2. Gelombang transversal (gelombang sekunder S).
Gelombang ini tegak lurus pada arah pukulan, amplitudonya besar. Kecepatannya 3,5-7 km/detik.
b.    Episentrum merupakan tempat permu-kaan bumi yang terdekat dengan hyposentrum, disebut juga pusat gempa di permukaan bumi.
c.    Macroseisme adalah getaran di daerah episentrum yang terhebat menderita kerusakan
d.   Microseisme adalah getaran kulit bumi yang sangat halus. Getarannya tidak terasa kecuali oleh seismograf (alat pencatat gempa). e.    Pleistoseista adalah daerah yang di-batasi oleh isoseista. Daerah ini berada di sekitar episentrum yang paling bany4k menderita kerusakan. Pleistoseista dapat juga berarti garis khayal y4ng membatasi tempat y4ng episentrumny4 mengalami kerusakan terhebat akibat gempa.
f.    haseisia adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama keras getaran gempanya.
g.    Homoseista adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat pada saat yang sama mengalami getaran gempa.

b. Alat Pengukur Gempa

Seismograf adalah alat pencatat gempa bumi (ieismo berarti getaran gempa dan graphein berarti menulis, mencatat). Seismograf ada berbagai macam di antaranya sebagai berikut. Seismograf horizontal adalah seismograf untuk mencatat getar4n gempa bumi arah mendatar.
Seismograf vertikal adalah alat untuk mencatat getaran gempa arah tegak.
Seismograf harus diletakkan pada tempat yang stabil agar tidak mengalami gang-guan lokal. Dalam hal ini pencatat waktu sangat berperan, karena setiap gelombang yang ditangkap harus ditentukan waktunya dengan tepat. Dengan demikian dapat diketahni pusat, jenis, maupun gelombang gempa. Dengan menggunakan kedua jenis seismograf, baru dapat diketahui di mana letak episentrumnya.

c. Cara Menentukan Letak Episentrum

Cara menentukan letak episentrum adalah dengn menggunakan tiga tempat seismograf y4ng terletak dalam satu homoseista. Tiga tempat tersebut adalah tempat y4ng bisa mencatat gelombang primer pada waktu yang sama. Untuk menghitung jarak episentrum dari stasiun gempa, menggunakan hukum Laska.
                                                      A = {(S,- Pj-T }~X~ l megameter
A = Jarak episentrum ke seismograf. S = Waktu yang diperlukan oleh gelomb4ng sekunder (gelombang transversal).
P = Waktu y4ng diperlukan oleh gelombang primer (gelombang longitudinal).
1    = Waktu satu menit.
1 megameter = 1.000 km = kecepatan gelomb4ng primer setiap 1 menit

d.Kekuatan Gempa

Kekuatan gempa tergantung pada jarak episentrum dan besamya amplitudo getaran. Makin pendek jarak episentrum dan makin besar amplitudo, makin besar kekuatan gempanya. Magnitudo suatu gempa adalah besamya energi yang diIepaikan oleh pusat gempa. Intensitas. adalah -ukuran-besamya tingkat kerusakan di suatu daerah yang terkena gempa. Intensitas suatu gempa diukurdengan beberapa ukuran, yang terkenal ialah skala mercalli, yaitu Modified Mercalli Intensity (MMI) yang bersifat universal. Indonesia sendiri menggunakan skala ini. Skala Richter banyak digu-nakan dalam penggolongan intensitas gempa. Skala ini memakai bilangan 1 sampai 9. Bilangan besar menunjukkan magnitudo tinggi. Skala 5 merupakan gempa yang daya rusaknya cukup besar.

B.) Tenaga Eksogen

Bentuk Muka Bumi Akibat Denudasi, Erosi, dan Sedimentasi Dalam uraian terdahulu disebutkan bah wa bentuk muka bumi bisa diakibatkan oleh tenaga endogen dan eksogen (tenaga yang datang dari luar permukaan bumi). Tenaga eksogen bisa disebabkan oleh radiasi matahari, air, angin, mahkluk hidup, es, dan air laut.
Tenaga-tenaga ini bersifat merusak. Kegiatan tenaga eksogen dapat dikelompokkan pada pelapukan, erosi (pengikisan), dan (d\ sedimentasi.

1.Pelapukan (Keharian)

Pelapukan adalah penghancuran batuan yang bisa teijadi dalam waktu lama. Pelapukan dalam istilah lain disebut juga weathering. Pelapukan teijadi secara mekanis, kimiawi, dan organis.

a.) Pelapukan Mekanis

Pelapukan mekanis adalah {jancumya^, batuan tanpa mengubah susunan kimiawinya. Pelapukan ini bisa disebabkan oleh adanya perubahan temperatur yang besar, bekunya air yang terdapat dalam pori-pori batuan, dan mengkristalnya air garam. Jenis pelapukan ini paling banyak menonjol di daerah gurun

b.)Pelapukan Kimiawi

Pelapukan kimiawi adalah hancuruya batuan disertai-perubahan_susunan kimia-winya. Pelapukan jenis ini berlangsung dengan pertolongan air dengan temperatur .tinggi. Oleh karena itu, jenis pelapukan ini biasanya teijadi di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi, terutama di daerah kapur.

c.) Pelapukan Organis (Pelapukan Bio-logis)

Pelapukan organis adalah hancumya batuan akibat aktivitas makhluk hldnp hajir hewan atau manusia.

Daerah Karst (Daerah Kapur)

Sebagai akibat adanyapelapukan kimiawj di daerah kapur oleh air hujan, terbentuklah gejala-gejala pada daerah kapur sebagai berikut.
a. Karen adalah celah-celah yang terdapat di daerah kapur sebagai akibat pelarutan oleh air.
b. Ponor adalah lubang yang terdapat di] daerah kapur.
c.Uvala adalah lubang besar yang terjadil akibat beberapa ponor menjadi satu
d.Polye adalah kumpulan dari beberapa! uvala
e.Sungai di bawah tanah adalah aliran ain yang terdapat di bawah tanah.
f.Gua batuan kapur adalah gua alam yang terdapat di daerah kapur sebagai akibat “aHanyapelarutan pada atap gua, menimbulkan adanya endapan didalam gua kapur, baik yang terdapat di dasar gua atau yang menggantung di atap gua.Endapan yang menggantung disebtra stalaktit dan yang mengendap di dasar gua disebut stalakmit.

2.Erosi (Pengikisan)

Erosi atau pengikisan adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkutan material, seperti air gletser, angin, dan arus laut(gelombang)

a. Pengikisan oleh Air

Pengikisan_tanah.oleh_air._baik aliran sungai atau air hujan disebut erosi. Syarat pengikisan adalah air itu harus mengalir dan mengangkut benda-feenda padat. Aktivitas sungai bisa menimbulkan lerribah’ sungai yang dalaaru meander, delta, dan estuarium.

b. Pengikisan oleh Gelombang

Pengikisan tan ah atau permukaan bumi oleh gelombang disebut abrasi. Pukulan-pukulan gelombang bisa merusakkan pantai, hasil perusakan dibawa oleh arus laut ke tempat yang lebih tenang. Aktivitas gerakan air laut di samping merusak, dapat pula menghasilkan bentangan-bentangan barn, seperti bukit pasir, haff, nehrung, dan tombolo.

c. Pengikisan oleh Angin

Pengikisan oleh angin pada,permukaan bumi disebut deflasi atau korosi . Di daerah gurun angin mudah sekali riiembawa material halus hasil pelapukan. Pengikisan oleh angin di permukaan bumi bisa juga menimbulkan bentuk-bentuk baru seperti blow hole dan mushroom
d. Pengikisan oleh Gletser Pengikisan bumi oleh gletser disebut eksarasi. Hasil pengikisan oleh gletser disebut morena.

C.) Pengaruh Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan

Bentuk bentangan alam merupakan salah satu unsur fisik bumi, temyata tidak sedikit pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.

1. Kehidupan di Daerah Pegunungan

Di daerah pegunungan dengan cprah huian_vang cukup dan tanah vang subur. pada umumnya penduduk menpusahakan berbagai ienis tanaman seperti teh, kopi, tembakau, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Kesuburan tanah di daerah ini dipengaruhi oleh adanya kegiatan vulkanisme. Untuk negara Indonesia, bisa ditemukan di daerah pegunungan seperti Pegunungan Anjasmoro (Jawa Timur), Gunung Dieng, Merapi, Merbabu (Jawa Tengah), Bukit Barisan (Sumatera), Irian Jaya, Kalimantan, dan Pegunungan Takolebayu, Pegunungan Venema (Sulawesi Tengah).

2. Kehidupan di Daerah Dataran Luas

Di daerah dataran luas, terutama di dataran rendah yang mempunyai curah hujan yang cukup, corak kehidupan penduduk yang banyak dilakukan adalah pertanian (sawah). Persa-wahan yang mempunyai sistem pengairan yang baik, disebut persawahan irigasi.Corak. pertanian dataran tinggi, umumnya melaku-kan pertanian palawija terutama jenis sayur-sayuran.

3.Kehidupan di Daerah Pantai

Pantai merupakan batas antara lautan dan daratan. Kehidupan penduduk di daerah pantai, pada umumnya menjadi nelayan baik di daerah pantai yang landai maupun pantai yang terjal. Di daerah pantai yang landai selain menangkap ikan, penduduk bisa mengembangkan-hudi daya udang. Pemanfaatan wilayah laut pada pesisir pantai, pada umumnya digunakan untuk perikanan air payau, tambak bandeng, dan budi daya garam. Dari uraian di atas bisa menggambarkan bah wa relief daratan maupun pantai menunjukkan kehidupan penduduk yang berbeda-beda.

No comments:

Post a Comment