Teks
Eksemplum
A.
Pengertian Teks Eksemplum
Teks Eksemplum
merupakan teks cerita yang menceritakan tentang perilaku atau tokoh dari sebuah
cerita. Ceritanya diawali dengan pengenalan tokoh, setelah itu membahas
peristiwa apa saja yang dilalui oleh tokoh, dan diakhiri dengan interpretasi
dari dalam diri tokoh tersebut.
Teks eksemplum termasuk
kedalam karya sastra yang isinya menjelaskan tentang pengalaman hidup
seseorang. Berawal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh tokoh dan kemudian
dari peristiwa tersebut terdapat hikmah yang dapat diambil. Tujuannya agar
tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
B. Ciri - Ciri
Teks Eksemplum
- Berisi tentang suatu peristiwa yang tidak di inginkan oleh tokoh.
- Mempunyai nuansa naratif.
- Pada umumnya menceritakan tentang pengalaman pribadi seseorang.
- Terdapat perubahan perilaku pada tokoh untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
- Menunjukkan urutan peristiwa atau kejadian yang jelas.
C. Sturktur Tesk
Eksemplum
- Abstrak, adalah inti dari suatu peristiwa sebagai pengantar yang menggambarkan peristiwa yang akan diceritakan.
- Orientasi, adalah bagian awal dari teks eksemplum, biasanya berisi tentang pengenalan tokoh.
- Insiden, adalah bagian yang menjelaskan tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh. Biasanya tokoh mendapatkan suatu permasalahan atau persoalan.
- Interpretasi, adalah bagian yang menjelaskan tentang pesan moral, evaluasi, dan akibat yang timbul karena tindakan tokoh. Interpretasi hampir sama dengan koda yang terdapat pada struktur teks anekdot.
- Koda, adalah bagian penutup dalam cerita
D. Unsur kebasaan Teks Eksemplum
A. Kata keterangan
tempat,waktu, tujuan, dan cara
1.
Keterangan tempat
a.
Alkisah, di Desa
Tanjung ada seorang perempuan tua.
b. Fahri berangkat ke
sekolah.
c.
Ke,
sampai, di, dari
2.
Keterangan waktu (temporal)
a.
Pada suatu malam, Doni diam-diam pergi
keluar rumah.
b. Keesokan harinya, aku dan keluargaku
pulang ke rumah.
c.
Sering,
selalu, sebentar lagi, sekarang, kemarin
3.
Keterangan tujuan
a.
Dia bekerja keras demi
mencukupi kehidupan keluarganya.
b. Dia pergi ke sungai untuk
memancing.
c.
Marilah kita
mengheningkan cipta bagi pahlawan yang telah gugur Guna, buat,
demi, untuk, bagi
4.
Keterangan cara
a.
Kami akan
menyelesaikan tugas itu secepatnya.
b. Kita telah bekerja terus-menerus
dan tidak mendapatkan hasil yang lumayan.
c.
Kamu
boleh mengambil kue semaumu.
B.
Kata hubung intrakalimat dan antarkalimat (konjungsi)
Kata
hubung adalah kata yang menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
1.
Kata hubung intrakalimat
a)
Kata hubung koordinatif
Kata
hubung atau konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting
atau memiliki status yang sama.
dan
penanda
hubungan penambahan
serta
penanda
hubungan pendampingan
atau
penanda
hubungan pemilihan
tetapi
penanda
hubungan perlawanan
melainkan
penanda
hubungan perlawanan
padahal
penanda
hubungan pertentangan
sedangkan
penanda
hubungan pertentangan
b)
Kata
hubung korelatif
Kata
hubung atau konjungsi berpasangan yang menghubungkan dua kata, frasa, atau
klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.
baik....maupun....
sedemikian rupa....sehingga....
tidak hanya....melainkan juga....
bukan hanya....melainkan juga....
demikian....sehinggga....
apakah....atau....
c)
Kata hubung subordinatif
Konjungsi
yang menghubungkan dua klausa, atau lebih, dan tidak memiliki status sintaksis
yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan anak kalimat.
Kelompok-kelompok
konjungsi subordinatif
K.S.
Waktu
|
sejak, semenjak, sewaktu, setelah, sehingga
|
K.S.
Syarat
|
jika, kalau, asalkan, bila manakala
|
K.S.
Pengandaian
|
andaikan, seandainya, umpamanya
|
K.S.
Konsesif
|
biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun,
kendatipun
|
K.S.
Tujuan
|
agar,supaya,biar
|
K.S.
Perbandingan
|
seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti,
sebagai, laksanan, ibarat
|
K.S.
Sebab
|
sebab,karena
|
K.S.
Hasil
|
sehingga, sampai (-sampai), maka
|
K.S.
Alat
|
dengan, tanpa
|
K.S.
Cara
|
dengan, tanpa
|
K.S.
Komplementasi
|
bahwa
|
K.S.
Atributif
|
yang
|
K.S.
Perbandingan
|
sama...dengan, lebih...dari (pada)
|
2.
Kata hubung antarkalimat
Konjungsi
yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain.
·
Biarpun demikian, walaupun demikian, lagi pula, sesungguhnya, malahan,
bahkan, oleh karena itu, dll.
C.
Majemuk setara dan bertingkat
Tambahan
:
1.
Kalimat tunggal (Simpleks)
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu objek, satu predikat, dan objek,
atau keterangan.
Contoh
: Ayah membaca Koran di teras
1.
Kalimat
majemuk (Kompleks)
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang terdiri atas satu objek atau lebih dan dua predikat
atau lebih.
a)
Kalimat majemuk
setara
Yaitu
penggabungan dua kalimat tunggal dan tiap-tiap unsur-unsurnya mempunyai
kedudukan setara.
Contoh
: 1. Saya akan datang ke rumahmu sekarang atau nanti malam.
2. Dia sangat baik hati dan suka menolong
.
Berdasarkan
kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari 5 macam,
yakni :
Jenis
|
Konjungsi
|
Penggabungan
|
dan
|
Penguatan
|
bahkan
|
Pemilihan
|
atau
|
Perlawanan
|
sedangkan,
tetapi
|
Urutan
waktu
|
kemudian,
lalu, lantas
|
b)
Kalimat majemuk
bertingkat
Adalah
kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannnya tidak
setara/sederaja.
Jenis-jenisnya
:
1)
Kalimat majemuk
hubungan waktu
Contoh
: Aku sedang belajar, ketika ayahku pulang.
2)
Kalimat majemuk
hubungan syarat
Ditandai
dengan : jika, seandainya, asalkan, apabila, andaikan
Contoh
: Jika aku mendapatkan rangking satu, aku akan mendapatkan laptop baru.
3)
Kalimat majemuk
hubungan tujuan
Ditandai
dengan : agar, supaya, biar
Contoh
: Danis sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi buat belajar.
4)
Kalimat majemuk
hubungan konsensip
Ditandai
dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun
Contoh
: Walaupun Veri sedang sedih, dia selalu tersenyum.
5)
Kalimat majemuk
hubungan penyebaban
Ditandai
dengan : sebab, karena, oleh karena
Contoh
: Aku sedang sedih, sebab orang yang aku cintai tidak mencintaiku.
6)
Kalimat majemuk
hubungan perbandingan
Ditandai
dengan : ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik
Contoh
: Dari pada bermain, lebih baik aku belajar.
7)
Kalimat majemuk hubungan
akibat
Ditandai
dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh
: Dian begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan kontes itu.
8)
Kalimat majemuk
hubungan cara
Ditandai
dengan : dengan
Contoh
: Dengan restumu, aku akan pergi bersama pangeran.
9)
Kalimat majemuk
hubungan sangkalan
Ditandai
dengan : seolah-olah, seakan-akan
Contoh
: Markus diam saja, seolah-olah tidak terjadi apapun.
10) Kalimat majemuk
hubungan kenyataan
Ditandai
dengan : padahal, sedangkan
Contoh
: Gina terus belajar, padahal ia sedang sakit.
11) Kalimat majemuk
hubungan hasil
Ditandai
dengan : makannya
Contoh
: Doni anak pemalas, makannya nilainya selalu jelek.
12) Kalimat majemuk
hubungan penjelasan
Ditandai
dengan : bahwa
Contoh
: Nilai raportnya menunjukkan bahwa dia benar-benar siswa cerdas.
13) Kalimat majemuk
hubungan atribut
Ditandai
dengan : yang
Contoh
: Anak yang sedang berlari itu teman saya
Teks Tanggapan Kritis
A. Pengertian
Teks Tanggapan Kritis
Teks Tanggapan Kritis adalah teks yang berisi kritik tajam terhadap suatu hal yang mengenai kesalahan. Biasanya terjadi jika ada debat , orang B memberi kritik kepada orang A karena apa yang disampaikannya kurang pas. Bisa disebut juga dengan menganalisa suatu pendapat. Kita harus menerima semua tanggapan yang diberikan oleh orang atau teman kita saat kita memberikan pendapat. Karena setiap tanggapan yang mereka berikan pasti ada alasan dan bisa membuat kita menjadi lebih baik.
Teks Tanggapan Kritis adalah teks yang berisi kritik tajam terhadap suatu hal yang mengenai kesalahan. Biasanya terjadi jika ada debat , orang B memberi kritik kepada orang A karena apa yang disampaikannya kurang pas. Bisa disebut juga dengan menganalisa suatu pendapat. Kita harus menerima semua tanggapan yang diberikan oleh orang atau teman kita saat kita memberikan pendapat. Karena setiap tanggapan yang mereka berikan pasti ada alasan dan bisa membuat kita menjadi lebih baik.
B. Ciri-ciri Teks Tanggapan Kritis
Ciri teks tanggapan kritis ini berfungsi agar kita dapat lebih mudah untuk mengenali apakah teks yang kita baca merupakan teks tanggapan kritis atau bukan. Jika suatu teks memiliki semua ciri teks tanggapan kritis, maka dapat dikatakan bahwa teks tersebut adalah sebuah teks tanggapan kritis. Berikut ciri teks tanggapan kritis.
- Teks ini memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta dan alasan.
- Mempunyai 3 Struktur teks yaitu : Evaluasi , Deskripsi Teks , dan Penegasan Ulang.
- Mengandung kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan yang dimiliki teks tanggapan kritis.
C. Struktur
Teks Tanggapan Kritits
- Evaluasi, merupakan bagian pertama dalam Teks Tanggapan Kritis. Bagian Evaluasi berisi pernyataan umum tentang apa yang akan disampaikan penulis dalam teks.
- Deskripsi Teks, merupakan bagian kedua atau lebih jelasnya adalah bagian isi dalam Teks Tanggapan Kritis. Bagian Deskripsi Teks ini memuat informasi tentang data-data dan pendapat pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan.
- Penegasan Ulang, merupakan bagian ketiga teks atau lebih jelasnya adalah bagian terakhir teks yang berisi penegasan ulang terhadap apa yang telah dilakukan atau yang telah diputuskan.
D. Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan Kritis
1. Kalimat kompleks, kalimat yang memiliki lebih dari dua
struktur dan dua verba.
2. Konjungsi, kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan juga
setiap struktur.
3. Kata Rujukan, sesuatu yang digunakan pemberi
informasi (pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas.
Dikenal juga dengan sebutan referensi.
4. Pilihan Kata, pemilihan kata yang sesuai dalam
penggunaan dan pembuatan teks tanggapan kritis.
Teks
Tangtangan
A. Pengertian Teks Tangtangan
Teks tantangan ialah teks yang mengandung
informasi bantahan terhadap hal yang sedang kontroversial atau menjadi
perdebatan.
B.
Ciri – Ciri teks
Tangtangan
Adapun ciri-ciri yang membedakan teks tantangan
dengan teks eksemplum maupun teks lain, ciri-cirinya sebagai berikut:
Struktur terdiri dari: pengantar (Isu), Argumen
(menentang) dan simpulan atau saran. Mengandung informasi yang memuat bantahan
terhadap hal yang menjadi perdebatan di masyarakat disertai dengan data-data
dan argumen untuk memperkuat bantahan. Dan ciri-ciri kebahasaan, kalimat
kompleks, kata hubung, kata rujukan, pilihan kata
C.
Struktur Teks Tangtangan
Terdapat
tiga struktur yang membangun teks tantangan sehingga menjadi utuh, inilah tiga
yang menyusun teks ini.
- · Pengantar (Isu), bagian yang mengandung topik yang akan dibantah.
- · Argumen, bagian yang mengandung rangkian alasan atau bukti dengan tujuan mendukung bantahan.
- · Simpulan, mengandung pernyataan yang menegaskan bantahan.
D. Kaidah Kebahasaan Teks Tantangan
Seperti
yang telah disebutkan diatas bahwa teks tantangan memiliki 4 kaidah kebahasaan
yang mesti kalian tahu sebelum membuat teks tantangan yaitu:
- Kalimat kompleks yaitu kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu kata kerja.
- Kata hubung yaitu berfungsi untuk menghubungkan kata.
- Kata rujukan yaitu kata yang menunjukkan rujukan sebagai pemberi informasi.
- Pilihan kata yaitu supaya gagasan teks bisa disampaikan dengan baik.
A.
Pengertian
Teks Rekaman Percobaan
Teks Rekaman Percobaan adalah teks yang menceritakan tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis, biasanya teks seperti ini di pakai untuk melakukan percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum.
Teks Rekaman Percobaan adalah teks yang menceritakan tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis, biasanya teks seperti ini di pakai untuk melakukan percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum.
B.
Struktur
Teks Rekaman Percobaan
Struktur teks itu merupakan bagian-bagian yang menjadi bangunan teks rekaman percobaan. Struktur dalam teks tersebut terdiri atas empat bagian, yaitu:
Struktur teks itu merupakan bagian-bagian yang menjadi bangunan teks rekaman percobaan. Struktur dalam teks tersebut terdiri atas empat bagian, yaitu:
- Tujuan serta alat dan bahan
- Langkah-langkah
- Hasil
- Simpulan
Sebenarnya struktur teks rekaman
percobaan ini hampir sama dengan teks prosedur, hanya saja perbedaan antara
kedua teks tersebut adalah pada teks prosedur tidak terdapat hasil dan simpulan
yang ada pada teks rekaman percobaan
tersebut.
C. Unsur Kebahasaan Teks Rekaman Percobaan
Unsur kebahasaan atau ciri
kebahasaan dalam teks rekaman percobaan hampir serupa dengan unsur kebahasaan
dalam teks prosedur. Jika kamu masih ingat, unsur-unsur kebahasaan dalam teks
prosedur, antara lain sinonim, antonim, dan kata bilangan. Begitu pula dengan
teks rekaman percobaan, terdapat penggunaan kata bilangan atau numeralia.
No comments:
Post a Comment