Thursday, June 14, 2018

Rangkuman Materi B. indonesia Kelas IX Kurtilas


  • Teks Eksemplum
    A.     Pengertian Teks Eksemplum
    Teks Eksemplum merupakan teks cerita yang menceritakan tentang perilaku atau tokoh dari sebuah cerita. Ceritanya diawali dengan pengenalan tokoh, setelah itu membahas peristiwa apa saja yang dilalui oleh tokoh, dan diakhiri dengan interpretasi dari dalam diri tokoh tersebut.
    Teks eksemplum termasuk kedalam karya sastra yang isinya menjelaskan tentang pengalaman hidup seseorang. Berawal dari sebuah peristiwa yang dialami oleh tokoh dan kemudian dari peristiwa tersebut terdapat hikmah yang dapat diambil. Tujuannya agar tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
    B.   Ciri  - Ciri Teks Eksemplum
    1. Berisi tentang suatu peristiwa yang tidak di inginkan oleh tokoh.
    2. Mempunyai nuansa naratif.
    3. Pada umumnya menceritakan tentang pengalaman pribadi seseorang.
    4. Terdapat perubahan perilaku pada tokoh untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
    5. Menunjukkan urutan peristiwa atau kejadian yang jelas.
    C.    Sturktur Tesk Eksemplum
    1. Abstrak, adalah inti dari suatu peristiwa sebagai pengantar yang menggambarkan peristiwa yang akan diceritakan.
    2. Orientasi, adalah bagian awal dari teks eksemplum, biasanya berisi tentang pengenalan tokoh.
    3. Insiden, adalah bagian yang menjelaskan tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh. Biasanya tokoh mendapatkan suatu permasalahan atau persoalan.
    4. Interpretasi, adalah bagian yang menjelaskan tentang pesan moral, evaluasi, dan akibat yang timbul karena tindakan tokoh. Interpretasi hampir sama dengan koda yang terdapat pada struktur teks anekdot.
    5. Koda, adalah bagian penutup dalam cerita


    D. Unsur kebasaan Teks Eksemplum

    A.    Kata keterangan tempat,waktu, tujuan, dan cara
    1.     Keterangan tempat
    a.     Alkisah, di Desa Tanjung ada seorang perempuan tua.
    b.    Fahri berangkat ke sekolah.
    c.     Ke, sampai, di, dari
    2.     Keterangan waktu (temporal)
    a.     Pada suatu malam, Doni diam-diam pergi keluar rumah.
    b.    Keesokan harinya, aku dan keluargaku pulang ke rumah.
    c.     Sering, selalu, sebentar lagi, sekarang, kemarin
    3.     Keterangan tujuan
    a.     Dia bekerja keras demi mencukupi kehidupan keluarganya.
    b.    Dia pergi ke sungai untuk memancing.
    c.     Marilah kita mengheningkan cipta bagi  pahlawan yang telah gugur Guna, buat, demi, untuk, bagi
    4.     Keterangan cara
    a.     Kami akan menyelesaikan tugas itu secepatnya.
    b.    Kita telah bekerja terus-menerus dan tidak mendapatkan hasil yang lumayan.
    c.     Kamu boleh mengambil kue semaumu.
    B.   Kata hubung intrakalimat dan antarkalimat (konjungsi)
    Kata hubung adalah kata yang menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
    1.       Kata hubung intrakalimat
    a)      Kata hubung koordinatif
    Kata hubung atau konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting atau memiliki status yang sama.
    dan                                   penanda hubungan penambahan
    serta                                 penanda hubungan pendampingan
    atau                                 penanda hubungan pemilihan
    tetapi                               penanda hubungan perlawanan
    melainkan                        penanda hubungan perlawanan
    padahal                                penanda hubungan pertentangan
    sedangkan                       penanda hubungan pertentangan
    b)      Kata hubung korelatif
    Kata hubung atau konjungsi berpasangan yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.
    baik....maupun....                                                  sedemikian rupa....sehingga....
    tidak hanya....melainkan juga....                          bukan hanya....melainkan juga....
    demikian....sehinggga....                                       apakah....atau....
    c)      Kata hubung subordinatif
    Konjungsi yang menghubungkan dua klausa, atau lebih, dan tidak memiliki status sintaksis yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan anak kalimat.
    Kelompok-kelompok konjungsi subordinatif
    K.S. Waktu  
    sejak, semenjak, sewaktu, setelah, sehingga
    K.S. Syarat   
    jika, kalau, asalkan, bila manakala
    K.S. Pengandaian
    andaikan, seandainya, umpamanya
    K.S. Konsesif  
    biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, kendatipun
    K.S. Tujuan
    agar,supaya,biar
    K.S. Perbandingan
    seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksanan, ibarat
    K.S. Sebab  
    sebab,karena
    K.S. Hasil
    sehingga, sampai (-sampai), maka
    K.S. Alat
    dengan, tanpa
    K.S. Cara
    dengan, tanpa
    K.S. Komplementasi
    bahwa
    K.S. Atributif  
    yang
    K.S. Perbandingan
    sama...dengan, lebih...dari (pada)
    2.       Kata hubung antarkalimat
    Konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain.
    ·         Biarpun demikian, walaupun demikian, lagi pula, sesungguhnya, malahan, bahkan, oleh karena itu, dll.
    C.   Majemuk setara dan bertingkat
    Tambahan :
    1.  Kalimat tunggal (Simpleks)
    Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu objek, satu predikat, dan objek, atau keterangan.
    Contoh :  Ayah membaca Koran di teras
    1.     Kalimat majemuk (Kompleks)
    Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas satu objek atau lebih dan dua predikat atau lebih.
    a)      Kalimat majemuk setara
    Yaitu penggabungan dua kalimat tunggal dan tiap-tiap unsur-unsurnya mempunyai kedudukan setara.
    Contoh :   1. Saya akan datang ke rumahmu sekarang atau nanti malam.
                     2. Dia sangat baik hati dan suka menolong
    .
    Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari 5 macam, yakni :
    Jenis 
    Konjungsi
    Penggabungan
    dan
    Penguatan  
    bahkan
    Pemilihan
    atau
    Perlawanan  
    sedangkan, tetapi
    Urutan waktu
    kemudian, lalu, lantas
                    
    b)      Kalimat majemuk bertingkat
    Adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannnya tidak setara/sederaja.
    Jenis-jenisnya :
    1)      Kalimat majemuk hubungan waktu
    Contoh : Aku sedang belajar, ketika ayahku pulang.
    2)      Kalimat majemuk hubungan syarat
    Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan, apabila, andaikan
    Contoh : Jika aku mendapatkan rangking satu, aku akan mendapatkan laptop baru.
    3)      Kalimat majemuk hubungan tujuan
    Ditandai dengan : agar, supaya, biar
    Contoh : Danis sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi buat belajar.
    4)      Kalimat majemuk hubungan konsensip
    Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun
    Contoh : Walaupun Veri sedang sedih, dia selalu tersenyum.
    5)      Kalimat majemuk hubungan penyebaban
    Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
    Contoh : Aku sedang sedih, sebab orang yang aku cintai tidak mencintaiku.
    6)      Kalimat majemuk hubungan perbandingan
    Ditandai dengan : ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik
    Contoh : Dari pada bermain, lebih baik aku belajar.
    7)      Kalimat majemuk hubungan akibat
    Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
    Contoh : Dian begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan kontes itu.
    8)      Kalimat majemuk hubungan cara
    Ditandai dengan : dengan
    Contoh : Dengan restumu, aku akan pergi bersama pangeran.
    9)      Kalimat majemuk hubungan sangkalan
    Ditandai dengan : seolah-olah, seakan-akan
    Contoh : Markus diam saja, seolah-olah tidak terjadi apapun.
    10)  Kalimat majemuk hubungan kenyataan
    Ditandai dengan : padahal, sedangkan
    Contoh : Gina terus belajar, padahal ia sedang sakit.
    11)  Kalimat majemuk hubungan hasil
    Ditandai dengan : makannya
    Contoh : Doni anak pemalas, makannya nilainya selalu jelek.
    12)  Kalimat majemuk hubungan penjelasan
    Ditandai dengan : bahwa
    Contoh : Nilai raportnya menunjukkan bahwa dia benar-benar siswa cerdas.
    13)  Kalimat majemuk hubungan atribut
    Ditandai dengan : yang
    Contoh : Anak yang sedang berlari itu teman saya
    Teks Tanggapan Kritis


    A. Pengertian Teks Tanggapan Kritis
    Teks Tanggapan Kritis adalah teks yang berisi kritik tajam terhadap suatu hal yang mengenai kesalahan. Biasanya terjadi jika ada debat , orang B memberi kritik kepada orang A karena apa yang disampaikannya kurang pas. Bisa disebut juga dengan menganalisa suatu pendapat. Kita harus menerima semua tanggapan yang diberikan oleh orang atau teman kita saat kita memberikan pendapat. Karena setiap tanggapan yang mereka berikan pasti ada alasan dan bisa membuat kita menjadi lebih baik.

    B. Ciri-ciri Teks Tanggapan Kritis

    Ciri teks tanggapan kritis ini berfungsi agar kita dapat lebih mudah untuk mengenali apakah teks yang kita baca merupakan teks tanggapan kritis atau bukan. Jika suatu teks memiliki semua ciri teks tanggapan kritis, maka dapat dikatakan bahwa teks tersebut adalah sebuah teks tanggapan kritis. Berikut ciri teks tanggapan kritis.
    1. Teks ini memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta dan alasan. 
    2. Mempunyai  3 Struktur teks yaitu : Evaluasi , Deskripsi Teks , dan Penegasan Ulang.
    3. Mengandung kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan yang dimiliki teks tanggapan kritis.
    C. Struktur Teks Tanggapan Kritits
    1. Evaluasi, merupakan bagian pertama dalam Teks Tanggapan Kritis. Bagian Evaluasi berisi pernyataan umum tentang apa yang akan disampaikan penulis dalam teks. 
    2. Deskripsi Teks, merupakan bagian kedua atau lebih jelasnya adalah bagian isi dalam Teks Tanggapan Kritis. Bagian Deskripsi Teks ini memuat informasi tentang data-data dan pendapat pendapat yang mendukung pernyataan atau melemahkan pernyataan. 
    3. Penegasan Ulang, merupakan bagian ketiga teks atau lebih jelasnya adalah bagian terakhir teks yang berisi penegasan ulang terhadap apa yang telah dilakukan atau yang telah diputuskan.

    D. Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan Kritis


    1.     Kalimat kompleks, kalimat yang memiliki lebih dari dua struktur dan dua verba.
    2.    Konjungsi, kata penghubung yang menghubungkan setiap kata dan juga setiap struktur.
    3.    Kata Rujukan, sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi.
    4.    Pilihan Kata, pemilihan kata yang sesuai dalam penggunaan dan pembuatan teks tanggapan kritis. 

    Teks  Tangtangan
    A.    Pengertian Teks  Tangtangan

    Teks tantangan ialah teks yang mengandung informasi bantahan terhadap hal yang sedang kontroversial atau menjadi perdebatan.
    Di masyarakat yang dilengkapi dengan data-data dan argumen yang dapat memperkuat bantahan tersebut. Teks tantangan biasa dipergunakan sebagai sanggahan/penyangga saat debat
    B.     Ciri – Ciri teks Tangtangan
    Adapun ciri-ciri yang membedakan teks tantangan dengan teks eksemplum maupun teks lain, ciri-cirinya sebagai berikut:
    Struktur terdiri dari: pengantar (Isu), Argumen (menentang) dan simpulan atau saran. Mengandung informasi yang memuat bantahan terhadap hal yang menjadi perdebatan di masyarakat disertai dengan data-data dan argumen untuk memperkuat bantahan. Dan ciri-ciri kebahasaan, kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan, pilihan kata
    C.    Struktur  Teks Tangtangan
    Terdapat tiga struktur yang membangun teks tantangan sehingga menjadi utuh, inilah tiga yang menyusun teks ini.
    • ·            Pengantar (Isu), bagian yang mengandung topik yang akan dibantah.
    • ·            Argumen, bagian yang mengandung rangkian alasan atau bukti dengan tujuan mendukung bantahan.
    • ·            Simpulan, mengandung pernyataan yang menegaskan bantahan.

    D.    Kaidah Kebahasaan Teks Tantangan

    Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa teks tantangan memiliki 4 kaidah kebahasaan yang mesti kalian tahu sebelum membuat teks tantangan yaitu:


    • Kalimat kompleks yaitu kalimat yang memiliki lebih dari satu struktur dan satu kata kerja.
    • Kata hubung yaitu berfungsi untuk menghubungkan kata.
    •  Kata rujukan yaitu kata yang menunjukkan rujukan sebagai pemberi informasi.
    •  Pilihan kata yaitu supaya gagasan teks bisa disampaikan dengan baik.


    Teks  Tangtangan



    A.    Pengertian Teks Rekaman Percobaan
    Teks Rekaman Percobaan adalah teks yang menceritakan tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis, biasanya teks seperti ini di pakai untuk melakukan percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum.
    B.     Struktur Teks Rekaman Percobaan
    Struktur teks itu merupakan bagian-bagian yang menjadi bangunan teks rekaman percobaan. Struktur dalam teks tersebut terdiri atas empat bagian, yaitu:
    1. Tujuan serta alat dan bahan
    2. Langkah-langkah
    3. Hasil
    4. Simpulan
    Sebenarnya struktur teks rekaman percobaan ini hampir sama dengan teks prosedur, hanya saja perbedaan antara kedua teks tersebut adalah pada teks prosedur tidak terdapat hasil dan simpulan
    yang ada pada teks rekaman percobaan tersebut.
    C.    Unsur Kebahasaan Teks Rekaman Percobaan
    Unsur kebahasaan atau ciri kebahasaan dalam teks rekaman percobaan hampir serupa dengan unsur kebahasaan dalam teks prosedur. Jika kamu masih ingat, unsur-unsur kebahasaan dalam teks prosedur, antara lain sinonim, antonim, dan kata bilangan. Begitu pula dengan teks rekaman percobaan, terdapat penggunaan kata bilangan atau numeralia.

    No comments:

    Post a Comment