Ruang dan Interaksi Antar Ruang
Setiap makhluk yang hidup di bumi ini
memerlukan ruang untuk melangsungkan kehidupannya. Tanpa adanya ruang,
maka manusia dan semua makhluk hidup lainnya tidak memiliki tempat untuk
hidup. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan
maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal.
Ruang tidak hanya sebatas udara
yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer
terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan
yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah
permukaan bumi (airtanah) sampai kedalaman tertentu.
Ruang juga mencakup lapisan tanah dan
batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi
kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian
dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat
dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Interaksi Antar Ruang
Setiap ruang di permukaan bumi
memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dan
wilayah lainnya. Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya sama
persis antara satu dan lainnya. Karateristik inilah yang kemudian
menciptakan keterkaitan antar ruang di permukaan bumi. Indonesia sebagai
suatu wilayah di permukaan bumi juga memiliki karakteristik tersendiri
yang berbeda dengan wilayah lainnya. Dengan adanya perbedaan
karakteristik ruang di permukaan bumi, maka setiap ruang dapat memiliki
keterkaitan dengan ruang lainnya.
Ruang yang ada di permukaan bumi mempunyai
ciri yang khas. Ciri atau karakteristik yang khas tersebut dapat berupa
tanah, air, batuan, tumbuhan, suhu udara dan lain-lain yang berbeda
dengan tempat lainnya. Satu atau beberapa komponen dari suatu ruang
mungkin ditemukan di tempat lainnya, tetapi akan ada beberapa komponen
lainnya yang berbeda. Misalnya, jenis batuan di suatu tempat ditemukan
di tempat lainnya tetapi jenis tumbuhannya berbeda.
Adanya perbedaan karakteristik ruang
tersebut menyebabkan adanya interaksi antar satu ruang dengan lainnya,
karena setiap ruang membutuhkan ruang lainnya, interaksi antar satu
ruang dengan ruang lainnya dilakukan dalam usaha untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Contohnya, wilayah pegunungan aktivitas penduduk
umumnya sebagai penghasil sayuran, sedangkan daerah pesisir aktivitas
penduduknya menghasilkan ikan laut. Penduduk daerah pantai membutuhkan
sayuran dari daerah pegunungan dan sebaliknya penduduk dari daerah
pegunungan membutuhkan ikan dari penduduk daerah pantai. Kedua wilayah
kemudian saling berinteraksi melalui aktivitas perdagangan. Interaksi
antar ruang dapat berupa pergerakan orang, barang, informasi dari daerah
asal menuju daerah tujuan.
- Bentuk – Bentuk Interaksi Antar Ruang
Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan
suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap
tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung.
Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke
tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara
misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan
lain-lain.
Interaksi dapat terjadi dalam bentuk
perjalanan menuju tempat kerja, migrasi (perpindahan penduduk),
perjalanan wisata, pemanfaatan fasilitas umum, pengiriman informasi atau
modal, perdagangan internasional, dan lain-lain.
Bentuk – bentuk interaksi antar ruang antara lain :
- Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk adalah Interaksi dalam
bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, contohnya emigrasi,
imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antar wilayah
untuk bekerja atau wisata.
- Komunikasi
Komunikasi adalah interaksi melalui
perpindahan ide atau gagasan dan informasi, contohnya pengiriman
informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca
berita, melihat tayangan televisi, internet dan lain-lain.
- Transportasi
Transportasi adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi, contohnya pengakutan barang, pergadangan dan lain-lain.
Interaksi tersebut terjadi jika ongkos
untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah dari
keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja
karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
- Terjadinya Interaksi Keruangan
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan antara lain disebabkan :
- Saling melengkapi (complementarity)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada
wilayah wilayah yang berbeda jenis barang yang dihasilkannya. Misalnya,
penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan merupakan penghasil sayuran,
sedangkan penduduk yang tinggal di wilayah pantai merupakan penghasil
ikan. Penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan membutuhkan ikan,
sedangkan penduduk yang tinggal di wilayah pantai membutuhkan sayuran.
Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka penduduk yang
tinggal di wilayah pegunungan melakukan interaksi dengan penduduk yang
tinggal di wilayah pantai melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
- Kesempatan antara (intervening opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi
yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat
tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan
memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.
Contohnya, Pembeli ikan yang tinggal di wilayah Bandung biasanya membeli
ikan ke wilayah Cirebon, namun kemudian diketahui wilayah Subang yang
juga penghasil ikan. Karena wilayah Subang jaraknya lebih dekat dan
ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah
Bandung akan beralih membeli ikan ke wilayah Subang. Akibatnya,
interaksi antara wilayah Bandung dengan Cirebon melemah.
- Keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability) .
Pengangkutan barang atau juga orang
memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih
rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Interaksi antar
ruang tidak akan terjadi apabila biaya pengangkutan barang terlalu
tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka. Kemudahan transfer dan
biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan
infrastruktur atau sarana dan prasarana seperti jalan raya, jembatan,
pelabuhan dan bandara yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan
yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan
terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih
mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah
Indramayu ke wilayah Jakarta, namun jalan menuju wilayah Jakarta
mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang
tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah Jakarta.
Pengertian, Fungsi, Komponen, Dan Jenis Peta Beserta Contohnya Secara Lengkap
Pengertian, Fungsi, Komponen, Dan Jenis Peta Beserta Contohnya Secara Lengkap –
Tahukah anda dengan peta ??? rata-rata semua orang tahu dengan peta,
karena jika ingin berpergian tapi tidak tahu dengan lokasinya pasti
menggunakan yang namanya peta, apa lagi dizaman modern ini sudah memakai
peta digital yaitu google maps. Tapi tahukah anda dengan pengertian
peta, fungsi peta, komponen peta, dan jenis peta ?? Jika belum
mengetahuinya marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.
1. Judul Peta
Peta harus dikasih judul atau identitas yang mencerminkan isi peta. pada umumnya judul peta diletakkan di bagian atas tengah dan di luar garis tepi. Ukuran huruf untuk judul disesuaikan dengan besarnya sebuah peta.
2. Mata Angin (Petunjuk Arah)
Mata angin harus dicantumkan dalam peta untuk mengetahui sebuah arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta.
3. Skala Peta
Skala peta adalah suatu komponen yang sangat penting dalam peta karena fungsinya untuk menunjukkan perbandingan antara jarak sebenarnya dan jarak pada peta.
4. Simbol
Pada peta umum simbol-simbol yang dipakai sifatnya tetap, misalnya simbol kota, ibu kota negara, jalan kereta api, dan sungai. Adapun pada peta tematik, simbol-simbol yang dipakai memiliki sebuah ketentuan-ketentuan menurut temanya. Secara umum simbol dibedakan menjadi 4 kelompok,yakni simbol titik, garis, wilayah atau area, dan warna.
5. Legenda
Legenda merupakan menjadi kunci untuk membaca peta karena berisikan keterangan simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Legenda biasanya diletakkan di bagian kiri atau kanan bawah peta di sebelah dalam garis tepi.
6. Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur. Garis-garis itu berguna untuk mengetahui sebuah posisi absolut suatu objek pada peta utama. Tanda-tanda koordinat garis-garis astronomis umumnya digambarkan dengan sebuah garis-garis pendek memotong garis tepi.
7. Garis Tepi
Garis tepi adalah sebuah garis untuk membatasi ruang peta, umumnya berbentuk persegi empat.
8. Sumber Peta
Sumber peta perlu dicantumkan untuk meyakinkan sih pengguna bahwa peta tersebut berasal dari instansi atau lembaga yang berkompeten dalam pembuatan peta.
9. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu peta itu dibuat. Tahun pembuatan peta ini penting untuk dicantumkan khususnya pada peta yang sifat datanya selalu mengalami perubahan.
Pengertian Peta
Peta merupakan sebuah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui sebuah sistem proyeksi. Peta dapat disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang artinya taplak atau kain penutup meja. Tapi secara umum pengertian peta yaitu sebuah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan memakai skala tertentu. Suatu peta merupakan representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut dengan kartografi. Banyak peta memiliki skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut dengan atlas.Fungsi Peta
Secara umum fungsi peta yaitu sebagai berikut:- Berfungsi untuk menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
- Berfungsi untuk memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
- Berfungsi untuk menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
- Berfungsi untuk membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
- Berfungsi untuk menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
- Berfungsi untuk alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
- Berfungsi untuk alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
- Berfungsi untuk alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
Komponen Peta
Peta adalah sebuah alat bantu dalam geografi. Sebuah peta yang ideal harus bisa dibaca dan dipakai dengan mudah. Oleh sebab itu, dalam pembuatannya harus dilengkapi dengan sebuah komponen-komponen tertentu, yaitu sebagai berikut.1. Judul Peta
Peta harus dikasih judul atau identitas yang mencerminkan isi peta. pada umumnya judul peta diletakkan di bagian atas tengah dan di luar garis tepi. Ukuran huruf untuk judul disesuaikan dengan besarnya sebuah peta.
2. Mata Angin (Petunjuk Arah)
Mata angin harus dicantumkan dalam peta untuk mengetahui sebuah arah utara, selatan, barat, dan timur pada peta.
3. Skala Peta
Skala peta adalah suatu komponen yang sangat penting dalam peta karena fungsinya untuk menunjukkan perbandingan antara jarak sebenarnya dan jarak pada peta.
4. Simbol
Pada peta umum simbol-simbol yang dipakai sifatnya tetap, misalnya simbol kota, ibu kota negara, jalan kereta api, dan sungai. Adapun pada peta tematik, simbol-simbol yang dipakai memiliki sebuah ketentuan-ketentuan menurut temanya. Secara umum simbol dibedakan menjadi 4 kelompok,yakni simbol titik, garis, wilayah atau area, dan warna.
5. Legenda
Legenda merupakan menjadi kunci untuk membaca peta karena berisikan keterangan simbol-simbol yang terdapat dalam peta. Legenda biasanya diletakkan di bagian kiri atau kanan bawah peta di sebelah dalam garis tepi.
6. Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur. Garis-garis itu berguna untuk mengetahui sebuah posisi absolut suatu objek pada peta utama. Tanda-tanda koordinat garis-garis astronomis umumnya digambarkan dengan sebuah garis-garis pendek memotong garis tepi.
7. Garis Tepi
Garis tepi adalah sebuah garis untuk membatasi ruang peta, umumnya berbentuk persegi empat.
8. Sumber Peta
Sumber peta perlu dicantumkan untuk meyakinkan sih pengguna bahwa peta tersebut berasal dari instansi atau lembaga yang berkompeten dalam pembuatan peta.
9. Tahun Pembuatan
Tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu peta itu dibuat. Tahun pembuatan peta ini penting untuk dicantumkan khususnya pada peta yang sifat datanya selalu mengalami perubahan.
Jenis-Jenis Peta
Jenis Peta Berdasarkan Isi Data yang Disajikan :- Peta umum, yaitu jenis peta yang
menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum
ini dibagi menjadi 3 jenis, yakni sebagai berikut :
- Peta topografi, yakni jenis peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam sebuah bentuk garis kontur. Garis kontur ialah sebuah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama.
- Peta korografi, yakni jenis peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang sifatnya umum, dan biasanya berskala sedang. Contohnya : pada peta korografi adalah atlas.
- Peta dunia atau geografi, yakni jenis peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
- Peta khusus (peta tematik), yakni jenis peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Contohnya : pada peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
- Peta turunan (Derived Map) yakni jenis peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.
- Peta induk yakni jenis peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.
- Peta kadaster (sangat besar) yakni jenis peta yang berskala 1: 100 sampai dengan 1: 5000. Contohnya : pada Peta pertanahan, Peta Pertambangan
- Peta besar yaitu jenis peta yang berskala > 1: 5000 sampai dengan 1: 250.000. Contohnya : pada peta kecamatan/kabupaten
- Peta sedang yaitu jenis peta yang berskala > 1: 250.000 sampai dengan 1: 500.000. Contohnya :pada peta provinsi
- Peta kecil yaitu jenis peta yang berskala > 1: 500.000 sampai dengan 1: 1.000.000. Contohnya :pada peta negara
- Peta geografis (sangat kecil) yaitu jenis peta yang berskala > 1: 1.000.000 ke bawah. Contohnya :pada Peta benua/dunia
- Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri merupakan jenis peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan memakai perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
- Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yakni jenis peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan memakai bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
- Peta digital, adalah jenis peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini bisa disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contohnya : pada citra satelit, foto udara.
- Peta garis, yakni jenis peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
- Peta foto, yakni jenis peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.
- Peta detail, peta yang skalanya 1:25.000
- Peta semi detail, peta yang skalanya 1:50.000
- Peta tinjau, peta yang skalanya 1:250.000
Penjelasan Tentang Pengertian Letak Astronomis
Pengertian garis lintang adalah garis-garis pararel pada bola bumi dengan ekuator (khatulistiwa). Jadi, lintang utara (LU) berarti posisi atau tempat yang terletak di sebelah utara ekuator (khatulistiwa), dan lintang selatan (LS) berarti posisi atau tempat yang terletak sebelah selatan ekuator. Dari jarak antar lintang tersebut diukur dengan satuan derajat. Lintang terendah adalah 0° (ekuator) dan linatng yang lintang tertinggi adalah 90° (kutub utara dan kutub selatan).
Sementara, yang dimaksud dengan garis bujur (meridian) adalah garis-garis yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Posisinya tegak lurus terhadap garis lintang. Pada umumnya semua meridian berbentuk setengah lingkaran besar. Sama seperti garis lintang, jarak garis bujur pun diukur dengan satuan derajat. Banyak sekali garis bujur yang dapat ditarik, namun agar tidak terlalu rapat maka, dibuat tiap 15°.
Untuk Indonesia sendiri, letak astronomisnya terhadap gari lintang adalah 6° LU – 11° LS. Sementara, letaknya terhadap garis bujur adalah 95° BT – 141° BT. Untuk memahami lebih lanjut tentang pengertian letak astronomis dan maksudnya, mari kita simak penjelasan di bawah ini:
Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis. Daerah iklim tropis terdapat di antaranya 23,5° LU atau tropic of Cancer, dan 23,5° LS atau tropic of Capricorn. Hal ini lah yang menjadikan temperature Indonesia cukup tinggi, yaitu antara 26° – 28° C. Curah hujan pun cukup banyak, antara 700 – 7.000 mm/tahun. Selain itu, proses pelapukan juga cukup cepat. Iklim tropis pun juga menyebabkan terdapatnya berbagai jenis spesies hewan dan tumbuhan di Indonesia.
Letak astronomis terhadap garis bujur mempengaruhi suatu lokasi dari segi waktu. Karena letaknya terhadap garis bujur cukup lebar (yaitu sekitar 46°), maka Indonesia memiliki 3 daerah waktu yang berbeda. Pembagian daerah waktu tersebut pertama kali ditetapkan pada 1 Januari 1964. Namun, pada 1 Januari 1988, di Indonesia telah diberlakukan pembagian daerah waktu yang baru. Setelah berlakunya pembagian daerah yang baru ini, terjadi pergeseran waktu di beberapa tempat.
Berikut juga pembagian daerah waktu di Indonesia sekarang ini :
- Daerah waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)
WIB berdasarkan meridian pangkal 105 BT. Meliputi seluruh provinsi di Sumatra, di Jawa, Kalimantan Barat, dan Provinsi Kalimantan Tengah (selisih waktu 7 jam lebih awal dari waktu Greenwich)
- Daerah waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA)
WITA berdasarkan meridian pangkal 120 BT, meliputi seluruh provinsi di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTT, NTB, dan seluruh provinsi di Sulawesi (selisih waktu 8 jam lebih awal dari waktu Greenwich)
- Daerah waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)
WIT berdasarkan meridian pangkal 135 BT, meliputi seluruh provinsi di Irian Jaya (papua), Maluku, dan Maluku Utara ( selisih waktu 9 jam lebih awal dari waktu Greenwich)
Batas Indonesia (NKRI) secara lengkap.
Batas Wilayah Negara Indonesia Bagian Timur, Barat, Utara, Dan SelatanSeperti yang kita ketahui, Negara memerlukan wilayah, dan setiap wilayah yang dimiliki suatu negara tentunya juga memiliki batasan. Batas Wilayah Negara digunakan untuk mengatur dan menandai peraturan dari negara yang bersangkutan. Indonesia juga memiliki batas wilayah untuk memisahkan wilayah Negara Indonesia dan Negara lain.
Telah diatur didalam Amandemen UUD RI tahun 1945 Bab IX A tentang Wilayah Negara, Pasal 25 A Menegaskan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”. Dari bunyi pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan dan Nusantara, Maka dari itu batas wilayah laut Indonesia haruslah mengacu pada UNCLOS (United Nations Convension on the Law of the Sea) 82 atau Hukum Laut (HUKLA) 82 yang kemudian diratifikasi oleh UUD No. 17 Tahun 1985.
Penggunaan UNCLOS ini berdampak pada negara dengan menetapkan adanya Batas Laut Wilayah (Batas Laut Teritorial), Batas Landas Kontinen dan Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE).
maka jangan merasa heran bila batas-batas indonesia memiliki hubungan dengan 10 negara disekitarnya karena batas Negara Indonesia tidak hanya mengacu pada batas darat yang hanya berbatasan dengan 3 negara. Untuk mengetahui Batas Negara Indonesia maka simak informasi di bawah ini tentang Batas Wilayah Negara Indonesia bagian Timur, Barat, Utara Dan selatan :
Batas Wilayah Negara Indonesia Bagian Timur, Barat, Utara, Dan Selatan
Seperti mata angin yang memiliki berbagai penjuru, batas negara indonesia juga memiliki penjuru diantara timur, barat, selatan, dan utara.
BATAS-BATAS WILAYAH INDONESIA SEBELAH UTARA
- Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (bagian timur), Tepatnya berada di pulau kalimantan.
- Wilayah perairan Indonesia sebelah utara (selat Malaka) berbatasan langsung dengan laut di lima negara, antara lain : Malaysia, Thailand, Singapura,Vietnam dan juga Filipina.
Perairan sebelah barat berhadapan langsung dengan laut lepas, tepatnya samudra hindia. Indonesia berbatasan dengan Negara India. Meskipun tidak berbatasan langsung secara segi darat, Namun kita juga harus mengingat bahwa Negara kita berbatasan dengan Negara India Melalui Jalur laut.
Terdapat dua pulau yang menjadi penanda perbatasan atara Negara Indonesia dan Negara India, yakni pulau ronde dan pulau nicobar dimana di area ini sering kali terjadi pelanggaran daerah teritorial yang dilakukan oleh para nelayan penangkap ikan.
BATAS-BATAS WILAYAH INDONESIA SEBELAH TIMUR
Wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan perairan wilaayah perairan Samudera Pasifik dan daratan Papua New Ginie. Indonesia dan Papua New Ginie telah menyepakati kesepakatan bilateral yang sudah dibuat untuk mengatur hak kekuasaan di masing-masing negara dan tidak mencampuri kepentingan negara lain baik di darat maupun di laut.
Wilayah Indonesia bagian timur berbatasan dengan Papua New Ginie sebelah barat, yaitu , yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun).
BATAS-BATAS WILAYAH INDONESIA SEBELAH SELATAN
Indonesia sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah darat perairan Australia, Timor Leste, dan Samudera Hindia.
Timor Leste dulunya adalah bekas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang telah memisahkan diri secara sukarela menjadi negara sendiri pada pertengahan tahun 1999, Sebelum memisahkan diri wilayah ini dikenal dengan timor timur.
Indonesia juga berbatasan dengan perairan Australia. Pada awal tahun 1997, NKRI dan Australia telah menyepakati sebuah perjanjian yang mengatur tenantang batas-batas wilayah negara keduanya yang meliputi Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), hak otonomi dan batas landas kontinen.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki 13.487 pulau besar dan pulau kecil, 6.000 pulau di antaranya tidak berpenghuni, dan menyebar disekitar garis khatulistiwa. Secara astronomis Indonesia terletak pada koordinat 6°LU – 11°08’LS dan dari 95°’BT – 141°45’BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia.
- Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan territorial laut sejauh 12 mil laut
- serta zona ekonomi eksklusif sejauh 200 mil laut yang mengarah ke segala penjuru mata angin.
Letak dan Luas Indonesia (Pelajaran IPS SMP/ MTs Kelas VII)
Pemahaman Lokasi Melalui Peta
Pengertian peta adalah merupakan gambaran dari permukaan
bumi pada suatu bidang datar dan diperkecil dengan memakai skala. Untuk
dapat membaca peta dengan baik perlu diketahui terlebih dahulu komponen peta antara lain:
– Judul Peta
Untuk judul peta mempunyai manfaat untuk menunjukkan isi dari suatu
peta. Misalkan saja judul petanya adalah peta pemakaian lahan di
Indonesia. Dilihat dari judul peta tersebut maka bisa diketahui bahwa
isi dari peta tersebut adalah sebaran pemakaian lahan yang ada di
Indonesia yang dapat berupa lahan pertanian, perkebunan, pemukiman,
hutan, dan lain sebagainya.
– Skala Peta
Pada skala peta berfungsi untuk menunjukkan perbandingan jarak
antara yang ada di dalam peta dengan jarak yang ada di lapangan yaitu
jarak yang sesungguhnya. Misalnya di peta tertulis skala 1 : 1.000.000,
ini dapat dibaca atau berarti bahwa 1 cm di peta mewakili 1.000.000 Cm
atau 10 Km di jarak yang sesungguhnya. Skala peta ada 2 macam yaitu
skala angka dan skala garis/ grafis.
- Skala angka. Pada skala angka merupakan perbandingan yang berwujud angka, misalnya 1 : 1.000.000.
- Skala garis/ grafis. Adalah merupakan skala peta yang mempunayi bentuk garis dengan menggunakan ukuran tetentu. Contoh skala garis :
– Orientasi Utara
Pada umumnya peta mempunyai orientasi arah utara yang mana
orientasi utara tersebut disimbolkan dengan anak panah. Bentuk anak
panah tersebut bervariatif bentuknya, sedangkan penempatannya adalah di
kolom legenda atau penempatannya pada ruang yang kosong di muka peta.
– Simbol Peta
Pengertian simbol peta adalah merupakan tanda khusus pada suatu
peta yang dapat mewakili objek yang dipetakan yang mana dengan simbol
tersebut bagi orang yang melihat peta akan mudah dalam memahmi isi dari
peta. Macam-macam simbol peta yaitu simbol titik, simbol garis, simbol
warna, dan simbol area.
1. Simbol titik
Contoh Simbol Titik Peta |
2. Simbol garis
Pada simbol garis bisa digambar dalam bermacam bentuk dan juga ukuran
ketebalan yang mana ketebalan garis bisa diatur sesuai dengan
kaidah-kaidh dari perpetaan. Berikut contoh simbol garis :
Contoh Simbol Garis |
3. Simbol warna
Tidak semua warna bisa dipakai untuk objek-objek tertentu karena ada
aturan dalam perpetaan. Sebagai contoh warna perairan (sungai, danau dan
laut) menggunakan warna biru, untuk jalan menggunakan warna merah, dan
lain sebagainya. Untuk warna ketinggian dan kedalaman dibuat sesuai
dengan objeknya yang menggambarkan adanya perubahan secara teratur.
Sebagai contoh adalah untuk kedalaman laut menggunakan warna biru dengan
tingkat perubahan warna yang teratur dari warna biru terang ke warna
biru gelap.
Contoh Simbol Warna Peta |
4. Simbol area
Contoh Simbol Area Peta |
– Garis Koordinat
Merupakan garis khayal yang terdapat pada peta yang berupa
koordinat peta yang terdiri atas bentuk garis lintang dan garis bujur.
Manfaat dari garis koordinat sebab dapat menunjukkan lokasi pada peta
dibanding lokasi lainnya di permukaan bumi serta menunjukkan
karakteristik pada suatu tempat atau wilayah.
– Insert
Contoh Insert Peta |
– Legenda
Contoh Legenda Peta |
– Sumber Peta
Maksud dari sumber peta adalah orang atau lembaga yag membuat peta
sehingga dengan mengetahui dai pembuat petanya akan dapat menilai
kualitas dari peta tersebut.
Letak dan Luas Indonesia
Bagaimanakah letak wilayah negara Indonesia? Apa keuntungan yang
didapat dari letak wilayah Indonesia? Terus seberapa luas wilayah negara
Indonesia? ikuti terus ya..!!
LETAK negara INDONESIA jika dilihat dari letak astronomis atau posisi koordnatnya adalah antara 950BT – 1410BT dan 60 LU – 110 LS. Indonesia kalau dilihat dari letaknya maka termasuk dalam wilayah tropis. Batas wilayah tropis adalah 23,50 LU – 23,50 LS
Pengertian letak geografis adalah posisi suatu wilayah
(negara) apabila dilihat dari realitas/ kenyataan pada permukaan bumi.
Adapun LETAK GEOGRAFIS INDONESIA terletak di antara 2 benua yaitu benua
asia dan benua australia. Kemudian juga terletak di antar 2 samudera
yaitu samudera pasifik dan samudera hindia. Selain itu wilayah Indonesia
juga berbatasan dengan berbagai wilayah negara dan samudera. Negara
Indonesia berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga baik yang
berbatasan darat maupun lautnya yaitu dengan negara Malaysia, Papua New
Guinea (PNG), dan Timor Leste, sedangkan batas lautnya dengan negara
India, Singapura, Vietnam, Thailand, Malaysia, Filipina, Palau, Papua
New Guinea, Australia, dan Timor-Leste.
Batas wilayah negara Indonesia dapat juga dilihat dari posisinya, yaitu:- Untuk sebelah utara, wiayah Indonesia berbatasan dengan wilayah negara Malaysia, Singapura, Palau, Filipina, dan Laut Cina Selatan.
- Untuk sebelah barat, wilayah Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
- Untuk sebelah selatan, wilayah Indonesia berbatasan dengan negara Timor Leste, Australia, dan Samudra Hindia.
- Sedangkan sebelah timur, wilayah Indonesia berbatasan dengan negara Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Posisi Indonesia juga bisa dilihat dari LETAK GEOLOGIS yaitu berada di jalur pertemuan 3 lempeng antara lain Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia. Dengan posisi tersebut maka akan membuat Indonesia mempunyai banyak gunung berapi. Keuntungan letak geologi Indonesiaadalah berbagai macam potensi dari sumber energi dan mineral.
Selain Indonesia memiliki letak yang startegis, negara Indonesia juga memiliki wilayah yang luas. Menurut Badan Informasi Geospasial (BIG) luas wilayah daratan Indonesia adalah 1.922.570 Km2 dan luas perairan seluas 3.257.483 Km2. Apabila kita bandingkan dengan wilayah lainnya, maka luas wilayah Indonesia (daratan dan lautan) adalah kurang lebih sama dengan Eropa atau hampir sama dengan Amerika Serikat atau Australia. Indonesia mempunyai daratan yang terdiri dari 13.466 pulau sehingga membuat bangsa Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia. Sehingga dengan banyaknya pulau yang ada, akan membuat garis pantai sangat besar yaitu mencapai 99.030 Km.
POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PERSEBARANNYA
1.PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda hidup yang berapa di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2.PENGGOLONGAN SUMBER DAYA ALAM
Ada beberapa macam sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. SDA dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal. berdasarkan bentuk yang dimanfaatkan, SDA dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. SDA Materi, yaitu bila yang dimanfaatkan adalah materi sumber daya alam tersebut. contoh : siderit, limonit dapat dilebur jadi besi/ baja
b. SDA Hayati, ialah SDA yang berbentuk makhluk hidup, yaitu hewan dan tumbuhan. SDA tumbuhan disebut SDA Nabati dan hewan disebut SDA Hewani.
c. SDA Energi, yaitu bila barang yang dimanfaatkan manusia adalah energi yang terkandung dalam SDA tersebut.
d. SDA Ruang, adalah ruang atau tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya.
e. SDA Waktu, sebagai sumber daya alam, waktu tidak berdiri sendiri melainkan terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya.
Berdasarkan Pembentukan
a. SUMBER DAYA ALAM YANG DAPAT DIPERBARUI
Disebut demikian, karena alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu relatif cepat, secara reproduksi atau siklus.
1) perbaruan dengan reproduksi. Hal ini terjadi pada sumber daya alam Hayati, karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.
2) Perbaruan dengan adanya siklus. beberapa SDA ,misalnya air dan udara terjadi dalam proses yang melingkar membentuk siklus.
b. SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK DAPAT DIPERBARUI
SDA ini terdapat dalam jumlah relatif statis karena tidak ada penambahan atau waktu pembentukan yang lama.
Contoh : bahan mineral, batu bara dll. berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya, SDA ini dibagi 2, yaitu:
1) SDA YANG TIDAK CEPAT HABIS. Karena nilai konsumtifnya kecil.
2) SDA YANG CEPAT HABIS. karena nilai konsumtif barang tersebut relatif tinggi.
MENURUT CARA TERBENTUKNYA BAHAN GALIAN DIBAGI MENJADI
1. bahan galian magmatik
2. bahan galian pegmatit
3. bahan galian hasil pengendapan
4. bahan galian hasil pengayaan sekunder
5. bahan galian hasil metamorfosis kontak
6. bahan galian termal
BAHAN GALIAN MENURUT KEPENTINGAN BAGI NEGARA
1. GOLONGAN A, golongan bahan galian strategis
2. GOLONGAN B, golongan bahan galian vital
3. GOLONGAN C, bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A atau B
BAB II
JENIS-JENIS DAN PERSEBARAN
A. JENIS-JENIS DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM
1. Sumber Daya Alam Hayati.
Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber daya alam hewani dan nabati. Sumber daya sedimen tersebar di darat dan laut atau perairan.
a. Sumber Daya Alam Nabati
Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Dianugerahi tanah yang subur sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan sempurna di wilayah Indonesia. Wilayah flora di indonesia meliputi Hutan Tropis, Hutan Musim, Stepa, dan Sabana.
b. Sumber Daya Alam Hewani
Pada umumnya wilayah persebaran fauna di Indonesia dibagi 3 wilayah yaitu, wilayah Indonesia Bagian Barat, Indonesia Bagian Tengah, dan Indonesia Bagian Timur. Ketiganya dibatasi oleh garis Wallace dan garis Weber. Bagian barat lebih cenderung mengikuti ragam hewan Asia, sedangkan bagian timur mengikuti ragam hewan Australia. Ciri-ciri khusus hewan Indonesia terdapat pada wilayah bagian tengah.
2. Persebaran Hasil Tambang
a. Minyak bumi
Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa dan laut-laut dangkal. Sesudah mati mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut kemudian bercampur dengan sedimen. Akibat tekanan lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma, dan terjadilah proses destilasi hingga terjadi minyak bumi kasar. Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah sebagai berikut :
• Pulau Jawa : Cepu, Cirebon dan Wonokromo.
• Pulau Sumatera : Palembang dan Jambi.
• Pulau Kalimantan : Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Kutai.
• Pulau Irian : Sorong.
b. Gas alam
Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil yang digunakan sebagai bahan baker. Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG ( liquefied natural gas ) dan LPG ( liquefied petroleum gas).
c. Batu bara
Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sediment yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolent yang terbagi menjadi dua, yaitu prose biokimia dan proses metamorfosis. Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah sebgai berikut :
• Ombilin dekat Sawahlunto ( Sumatera Barat )
• Bukit Asam dekat Tanjung Enin ( Palembang )
• Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan ( Pulau Laut / Sebuku )
• Jambi, Riau, Aceh dan Papua.
d. Tanah liat
Merupakan tanah yang mengandung lempung, banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
e. Kaolin
Terbentuk dari pelapukan batu-batuan granit. Banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di Pulau Sumatera
f. Gamping
Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Banyak terdapat di Pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng.
g. Pasir kuarsa
Merupakan pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai, pantai dan danau. Banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu.
h. Pasir besi
Merupakan batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Terdapat di Pantai Cilacap, Jawa Tengah.
i. Marmer atau batu pualam
Merupakan batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya. Banyak terdapat di Trenggalek, Jawa Timur, dan daerah Bayat ( Jawa Tengah )
j. Batu akik
Merupakan batuan atau mineral yang cukup keras dan berwarna. Terdapat di daerah pegunungan dan sekitar aliran sungai.
k. Bauksit
Banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau.
l. Timah
Daerah penghasil timah di Indonesia adalah Pulau Bangka, Belitung dan Singkep.
m. Nikel
Terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti dan di Kolaka.
n. Tembaga
Terdapat di Tirtomoyo, Wonogiri ( Jawa Tengah ), Muara Simpeng ( Sulawesi ) dan Tembagapura ( Papua ).
o. Emas dan perak
Merupakan logam mulia. Terdapat di Tembagapura, Batu hijau, Tasikmalaya, Simau, Logos, Meulaboh.
p. Belerang
Terdapat di kawasan Gunung Telaga Bodas ( Garut ) dan di kawah gunung berapi, seperti di Dieng ( Jawa Tengah ).
q. Mangan
Terdapat di Kliripan ( Yogyakarta ), Pulau Doi ( Halmahera ) dan Karang nunggal.
r. Fosfat
Terdapat di Cirebon, Gunung Ijen, dan Banyumas.
s. Besi
Besi baja adalah besi yang kandungannya atau campuran karbonnya rendah.
t. Mika
Terdapat di Pulau Peleng, Kepulauan Banggay di Maluku.
u. Tras
Terdapat di Pegunungan Muria ( Jawa Tengah ).
v. Intan
Terdapat di Martapura ( Kalimantan Selatan ).
BAB III
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN
A. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam :
1. Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan
a. penghijauan dan reboisasi
b. sengkedan
c. pengembangan daerah aliran sungai
d. pengelolaan air limbah
e. penertiban pembuangan sampah
2. Berdasarkan prinsip mengurangi
Dalam mengambil sumber daya alam sebaiknya jangan diambil semuanya, tetapi berprinsip mengurangi saja. Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem lingkungan.
3. berdasarkan prinsip daur ulang
proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi barang yang berguna bagi kehidupan manusia.
Ada 2 sistem pengelolaan sampah yaitu system pengelolaan formal dan informal
1. System pengelolaan formal
Yakni pengumpulan pengangkutan dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat setempat misalnya Dinas Kebersihan dan Pertanaman
2. System pengelolaan informal
Yakni aktifitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam kebersihan kota dan mereka sebenarnya juga merupakan pendekar lingkungan.
B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN SDA
1. Di bidang pertanian dan perikanan
a. Penggundulan hutan mengakibatkan lahan yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang
b. Pemberian pupuk dan penyemprotan hama yang berlebihan akan mengakibatkan timbulnya hama jenis baru yang tebal terhadap zat kimia tersebut
c. Penangkapan ikan yang salah mengakibatkan berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan
2. Di bidang Teknologi dan industri
Penggunaan teknologi yang kurang tepat dan tidak sesuai yang akan menyebabkan sesuatu yang buruk
3. Pencemaran
a. Udara
Hasil limbah industri berupa gas karbon monoksida, karbon dioksida, belerang dioksida, dan lainnya
b. Suara
Pencemaran suara oleh bisingnya suara mobil, pesawat, kereta api, jet udara.
c. Air
Pencemaran sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan air laut. Busa sabun tidak dapat diserap oleh tanah.
4. Banjir
Sering terjadi saat musim hujan ketika curah hujan tinggi.
Faktor-faktor yang menyebabkan antara lain:
1. Penggundulan hutan
2. membuang sampah sembarangan
3. Tertutupnya tanah perkotaan dengan beton dan aspal
4. rusaknya tanggul sungai
5. Gunung meletus
Penyebab :
1. lava dan lahar panas
2. Lahar dingin
3. debu-debu gunung api
4. sumber air jadi kering
5. gunung meletus dahsyat menyebabkan matinya flora-fauna
6. Gempa Bumi Gerakan kulit bumi sebagai tenaga endogen menyebabkan kerusakan pada jalan raya, permukaan bumi, gelombang tsunami
7. Angin topan
Adalah angin yang berhembus dengan kecepatan yang sangat kuat. Apabila disertai dengan hujan disebut badai, dapat menyebabkan kerusakan antara lain, rumah-rumah, bangunan rumah tembok, jatuhnya helikopter, rusaknya areal hutan, menggulingkan kereta api, dan dapat menimbulkan ombak yang besar
8. Musim kemarau Apabila terik dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan.
C. HAMBATAN PEMANFAATAN SDA
Dikarenakan Indonesia masih merupakan Negara berkembang, Indonesia masih mengalami berbagai macam hambatan-hambatan dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam. Terutama dalam segi kesiapan Sumber Daya Manusia Indonesia yang masih kurang.
Berikut ini adalah hambatan-hambatan umum yang dihadapi Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam.
1. Kurangnya tenaga ahli dalam bidang Sumber Daya Alam.
2. Mahalnya sarana dan prasarana untuk pengolahan SDA.
3. Kerjasama dengan perusahaan asing yang merugikan.
4. Transportasi ke daerah SDA terbatas mengingat Indonesia merupakan kepulauan.
5. SDM yang belum memenuhi kualifikasi.
D. UPAYA MENGATASI KERUSAKAN SDA
1. Di bidang pertanian dan perikanan
a. Mengurangi penggundulan hutan dan reboisasi
b. Pembuatan sengkedan
c. Penyuluhan kepada masyarakat
d. Mengurangi penyemprotan hama yang berlebihan
e. Melakukan penangkapan ikan dengan benar
2. Di bidang Teknologi
a. Menggunakan teknologi dengan baik dan benar
b. Mendatangkan tenaga ahli dan teknologi asing
c. Pendidikan tingkat Diploma dan Sarjana untuk memenuhi kebutuhan SDM.
d. Bekerja sama dengan Negara lain dalam pengolahan SDA
3. Dalam Pencemaran
a. Membuat saluran pembuangan limbah udara dan air sehingga tidak mengganggu keseimbangan alam
b. Pengurangan penggunaan zat kimia berbahaya
c. Penyuluhan kepada masyarakat
d. Mencegah penggundulan hutan
e. Memperbaiki kerusakan tanggul dan mereboisasi hutan yang gundul
E. UPAYA PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan
1. Pemanfaatan SDA Nabati
1.Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti padi, jagung, ubi dan sebagainya
2.Dimanfaatkan sebagai sumber sandang seperti serat haramay
3.Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai minyak atsiri seperti kayu putih, sereh, kenanga, cengkeh
4.Dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti anggrek
5.Dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel seperti meranti, rotan, bambu
6.Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan kencur, jahe, kunyit
7.Dimanfaatkan sebagai keperluan industri
2. Pemanfaatan SDA Hewani
1.Dimanfaatkan sebagai sumber daya pangan seperti daging sapi, daging kambing
2.Dimanfaatkan sebagai sumber kerajinan tangan seperti lokan, dirangkai menjadi perhiasan
3.Dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai budaya manusia dan nilai kehidupan, seperti bentuk kapal selam diadopsi dari cara ikan menyelam, bentuk pesawat dari bentuk burung
3. Pemanfaatan SDA Barang Tambang
Usaha pemanfaatan pertambangan dan bahan galian dalam pembangunan Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pemenuh kebutuhan SDA barang tambang dan galian dalam negeri.
b. Menambah pendapatan negara karena barang tambang dapat diekspor keluar negeri
c. Memperluas lapangan kerja
d. Memajukan bidang transportasi dan komunikasi
e. Memajukan industri dalam negeri
Adapun upaya dalam pembangunan berkelanjutan sebagai berikut:
a. menyatukan presepsi tentang pelestarian atau konservasi biosfer
b. menggunakan SDA secara efisien dan tidak membahayakan biosfer
c. melanjutkan dan mengamankan penggunaan SDA
d. mengembangkan dan menerapkan teknologi maju untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan lingkungan
e. mendukung program ekonomi baru yang memiliki strategi berkelanjutan dalam pengelolaan dan pengembangan lingkungan
Indonesia memiliki wilayah lautan yang luas. Laut yang luas serta hasil laut yang memadai merupakan keistimewaan bagi negara kita. Akan tetapi hasil tambang Indonesia juga baik dalam kancah dunia. Sumber daya tambang Indonesia tidak perlu diragukan lagi karena beberapa hasil tambang Indonesia ada yang di ekspor ke luar negeri, hal ini tentunya dapat meningkatkan nilai ekonomi Indonesia. Adapun sumber daya tambang di Indonesia yang masih ada hingga saat ini diantaranya adalah:
Sumber daya tambang yang pertama adalah minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi merupakan contoh sumber daya alam yang saat ini keberadaannya semakin sulit ditemukan dan tidak dapat diperbaharui. Hal ini karena proses pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu yang cukup lama.
Minyak bumi dan gas yang merupakan sumber utama dalam perindustrian, transportasi serta rumah tangga ini semakin lama semakin menipis, maka dari itu perlu dijaga kelestariannya. Di Indonesia minyak bumi yang dihasilkan dapat dikatakan dalam kondisi yang cukup baik, karena setidaknya potensi minyak bumi indonesia berkisar 4,3 milyar barrel. Adapun wilayah Indonesia yang dijadikan sebagai tambang minyak bumi antara lain adalah Lhoksumawe, Muara Enim, Majalengka, Cilacap, Amuntai dan Sorong.
2. Batu Bara
Batu bara yang merupakan hasil tambang ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar utama dalam pembangkit listrik tenaga uap, perindustrian serta peleburan biji logam. Proses pembentukan batu bara ini juga memakan waktu yang lama hampir sama dengan proses pembentukan minyak bumi. Di Indonesia sendiri hasil tambang batu bara mencapai 246 juta ton dengan suku cadang hanya 0,5 %. Adapun wilayah yang menghasilkan tambang batu bara antara lain adalah Tanjung Enim, Sungai Berau dan Sumatera Barat.
3. Timah
Biji timah merupakan hasil dari pelapukan batuan granit. Biasanya timah digunakan dalam pembuatan kaleng, pelapis besi dan tube. Akan tetapi biji timah yang diolah lebih lanjut menjadi logam timah ini biasanya digunakan sebagai pembungkus permen, rokok, coklat dan sebagainya karena logam timah tersebut tipis menyerupai kertas timah. Di Indonesia sendiri hasil timahnya menduduki peringkat 4 di dunia dengan presentase suku cadangnya 8,1% dari jumlah cadangan timah di dunia. Adapun wilayah Indonesia yang menghasilkan timah antara lain adalah Pulau Bangka, daratan Riau, Pulau Karimun dan Manggara (Belitung).
4. Emas
Emas di Indonesia memiliki suku cadang 2,3% dari jumlah keseluruhan cadangan emas di dunia. Sedangkan produksi hasil emas di Indonesia sendiri memiliki presentasi 6,7% sehingga berada di posisi keenam dunia. Emas ini biasanya dimanfaatkan untuk dibuat untuk perhiasan dan aksesoris lainnya. Adapun wilayah di Indonesia yang menghasilkan emas antara lain di Meuleboh (Aceh), Bengkalis (Sumatera), Logas (Riau) dan Cikotok (Jawa Barat).
5. Tembaga
Tembaga adalah hasil tambang yang digunakan dalam bidang kelistrikan, hal ini karena tembaga memiliki sifat penghantar listrik yang baik. Akan tetapi tembaga juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kuningan, pipa air, industri konstruksi dan lain sebagainya. Adapun suku cadang tembaga di Indonesia adalah 4,1% dari jumlah suku cadang tembaga di dunia dan memiliki presentasi 10,4% sebagai penghasil tambang tertinggi. Adapun pertambangan tembaga ini berpusat di Papua, akan tetapi ada beberapa daerah yang juga menghasilkan tambang tembaga seperti di Cikotok (Jawa Barat) dan Tirtamaya (Jawa Tengah).
6. Mangan
Mangan merupakan tambang yang berupa logam hitam yang biasanya digunakan dalam pembuatan batu baterai, untuk campuran besa pada pembentukan baja, keramik dan lain sebagainya. Adapun wilayah Indonesia yang menghasilkan tambang mangan diantaranya Tasikmalaya, Kiripan dan Martapura.
Nikel merupakan logam yang memiliki warna putih sedikit kelabu, bahannya agak keras dan tidak cepat berkarat. Nikel ini dapat dicampur dengan besi agar mutunya lebih baik atau bisa dengan logam lain seperti tembaga dalam pembuatan kuningan atau perunggu. Tidak hanya itu saja, nikel ini juga dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan uang logam. Adapun presentase hasil nikel Indonesia adalah 8,6% serta memiliki suku cadang sebesar 2,9%. Adapun daerah-daerah yang menghasilkan nikel di Indonesia diantaranya Bengkalis di Sumatera, Cikotok di Jawa Barat, Meuleboh di Aceh, Rejang Lebong di Bengkulu dan Logas di Riau.
8. Intan
Intan merupakan hasil tambang yang struktur batuannya paling keras. Dalam bidang pertambangan, intan biasanya digunakan untuk mata bor, akan tetapi seiring berjalannya waktu saat ini intan dijadikan sebagai batu permata karena keindahannya. Agar menjadi intan permata, maka intan yang ditambang tersebut digosok terlebih dahulu. Adapun daerah yang menghasilkan intan terbesar di Indonesia adalah Mertapura di Kalimantan.
9. Batu Gamping
Batu gamping atau sering disebut sebagai batu kapur merupakan sumber daya tambang yang biasanya digunakan dalam industri bangunan. Biasanya batu gamping dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan semen, akan tetapi juga dapat digunakan sebagai pupuk bagi tanah yang kurang akan zat kapur. Pengambilan batu kapur sendiri dilakukan dengan cara digali di sekitar bukit kapur yang ada. Adapun wilayah Indonesia yang terdapat tambang batu kapur diantaranya di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Selatan Bali dan Irian Jaya Selatan.
Batu pualam atau batuan marmer merupakan batuan yang berasal dari batuan kapur yang dibuat akibat suhu serta tekanan yang tinggi. Biasanya marmer ini digunakan dalam bahan pembuatan keramik serta dinding bangunan. Akan tetapi ada di beberapa daerah yang menjadikan batu marmer ini sebagai hasil seni ukir. Adapun wilayah Indonesia yang menghasilkan batu marmer diantanya adalah di Trenggalek, Tulungagung serta Banjarnegara.
11. Bauksit
Bauksit merupakan salah satu biji alumunium. Adapun manfaat dari bauksit diantaranya adalah untuk pembuatan badan pesawat terbang, peralatan dapur, kapal dan lain sebagainya. Bauksit didapatkan dari lumpur yang basah kemudian dibersihkan sampai lumpur tersebut tidak menempel. Bauksit ini juga menjadi bahan tambang yang di ekspor ke negara lain seperti Jepang. Adapun wilayah Indonesia yang menghasilkan tambang bauksit diantaranya Pulau Bintang dan Pulau Koyang.
Negara Maritim
Indonesia dikenal dengan negara Maritim dan yang dimaksud dengan negara Maritim adalah Negara yang daerah teritorial lautnya lebih luas daripada daerah teritorial daratnya dengan kata lain Negara Maritim adalah negara yang menyandang predikat Negara Kepulauan. Kenapa Indonesia disebut sebagai negara maritim hal ini dikarenakan Negara Indonesia merupakan negara Kepualauan dan 2/3 wilayah Indonesia merupakan lautan dan 1/3 -nya merupakan daerah daratan.
Konsekuwensi menyandang predikat sebagai negara maritim adalah Indonesia harus mengembangkan aktifitas pelayarannya, hal ini karena salah satu penunjang perekonomian Indonesia adalah sektor pelayaran, ini juga didukung oleh letak strategis Negara Indonesia yang berada di daerah persilangan dunia yang juga membuat indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan laut.
Dalam mengolah dan membangun sumberdaya maritim tersebut diperlukan adanya kearifan lokal.Kata kearifan berasal dari kata arif yang berarti bijaksana, cerdik, pandai, berilmu, paham, serta mengerti.Kata kearifan juga berarti kebijaksanaan, kecendekiaan.Berdasarkan pengertian tersebut, di sini kearifan lokal diartikan sebagai kebijaksanaan atau pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat dalam rangka mengelola lingkungan, yaitu pengetahuan yang melahirkan perilaku hasil adaptasi mereka terhadap lingkungan, yang implikasinya adalah kelestarian dan kelangsungan lingkungan untuk jangka panjang.
Dalam kearifan lokal terkandung pula kebudayaan lokal, hal ini menyebabkan pembangunan pada daerah-daerah tidak boleh menghilangkan unsur budaya dari daerah tersebut. Seharusnya pembangunan di suatu daerah harus melihat terlebih dahulu kondisi sosial-budayanya, sehingga dapat mengolah sumber daya dengan baik tanpa merugikan penduduk yang pada akhirnya akan memajukan perekonomian daerah dan nasional.
Indonesia seperti yang telah dijelaskan merupakan negara kemaritiman, dimana kondisi Indonesia yang lebih banyak daerah perairan dari pada daerah daratan. Kondisi inilah yang membentuk budaya indonesia menjadi budaya yang lebih merujuk pada budaya kemaritiman, yang masyarakat lebih banyak berprofesi sebagai nelayan pada daerah pesisir.
Budaya Indonesia sebagai budaya kemaritiman, maka pembangunan yang dilaksanakan di indonesia haruslah berparadigma kemaritiman, dimana maritim menjadi pusat pembangunan bangsa. Hal ini dapat diwujudkan melalui pembangunan berkelanjutan kemaritiman yang dirancang oleh pemerintahan seperti; penangkapan ikan alami; pelestarian daerah pesisir, pengolahan energi alam di bawah laut menggunakan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), dan penangkaran/ pelestarian biota laut yang dianggap punah, dan membangun pariwisata bahari.
Namun pada kenyataannya banyak penelitian yang mengungkapkan perilaku penangkapan ikan pada zaman modern lebih senang menangkap ikan menggunakan peralatan yang dapat menyebabkan kerusakan pada kelestarian biota laut, seperti contohnya Bom yang digunakan oleh para nelayan memiliki efek destruktif pada kehidupan bawah laut, hal ini disebabkan bom tersebut mengandung zat kimia yang dapat melumpuhkan biota-biota laut.
Keadaan dan Masalah Maritim Indonesia
Indonesia adalah satu bangsa merdeka yang pada tahun 1945 telah berlangsung 69 tahun.Kenyataan itu semua menolak segala kesangsian, baik yang bersifat ilmiah maupun politik, bahwa Indonesia hanya mungkin ada karena dan kalau dijajah. Dalam 69 tahun bangsa Indonesia berhasil mengatasi segala usaha pihak lain yang hendak merontohkan Indonesia, dari luar maupun dari dalam. Bangsa Indonesia pun berhasil memperoleh pengakuan eksistensinya dari semua bangsa di dunia, termasuk dari bekas penjajahnya. Selain itu bangsa Indonesia berhasil memperoleh pengakuan bahwa wilayah Republik Indonesia yang meliputi Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan geografi.Dunia internasional mengakui eksistensi satu Benua Maritim Indonesia.
Maka untuk menjamin agar kesatuan Indonesia selalu terpelihara, bangsa Indonesia melahirkan Wawasan Nusantara.Pandangan itu adalah satu konsepsi geopolitik dan geostrategi yang menyatakan bahwa Kepulauan Nusantara yang meliputi seluruh wilayah daratan, lautan dan ruang angkasa di atasnya beserta seluruh penduduknya adalah satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan-keamanan.Agar bangsa Indonesia mencapai tujuan perjuangannya, yaitu terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila, Wawasan Nusantara harus diaktualisasikan dan tidak tinggal sebagai semboyan atau potensi belaka.
Untuk memperoleh aktualisasi Wawasan Nusantara ada tiga kendala utama, yaitu :
- Indonesia belum menjalankan manajemen nasional yang memungkinkan perkembangan seluruh bagian dari Benua Maritim itu. Meskipun pada tahun 1945 para Pendiri Negara telah mewanti-wanti agar Republik Indonesia sebagai negara kesatuan memberikan otonomi luas kepada daerah agar dapat berkembang sesuai dengan sifatnya, namun dalam kenyataan selama 69 tahun merdeka Indonesia menjalankan pemerintahan sentralisme yang ketat. Akibatnya adalah bahwa pulau Jawa dan lebih-lebih lagi Jakarta sebagai pusat pemerintahan Indonesia, mengalami kemajuan jauh lebih banyak dan pesat ketimbang bagian lain Indonesia, khususnya Kawasan Timur Indonesia. Kalau sikap demikian tidak segera berubah maka tidak mustahil kerawanan nasional seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dapat menjadi kenyataan yang menyedihkan. Rakyat yang tinggal di luar Jawa kurang berkembang maju dan merasa tidak puas dengan statusnya. Apalagi melihat kondisi dunia yang sedang bergulat dalam persaingan ekonomi dan menggunakan segala cara untuk unggul dan memenangkan persaingan itu.
- meskipun segala perairan yang ada di Benua Maritim Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, namun dalam kenyataan mayoritas bangsa Indonesia lebih berorientasi kepada daratan saja dan kurang dekat kepada lautan. Itu dapat dilihat pada rakyat di pulau Jawa yang merupakan lebih dari 70 persen penduduk Indonesia. Tidak ada titik di pulau Jawa yang melebihi 100 kilometer dari lautan. Dalam zaman dulu sampai masa kerajaan Majapahit dan Demak mayoritas rakyat Jawa adalah pelaut. Akan tetapi sejak sirnanya kerajaan Majapahit dan Demak rakyat Jawa telah menjadi manusia daratan belaka yang mengabaikan lautan yang ada di sekitar pulaunya. Titik berat kehidupan adalah sebagai petani tanpa ada perimbangan sebagai pelaut. Juga dalam konsumsi makanannya ikan dan hasil laut lainnya tidak mempunyai peran penting. Gambaran rakyat Jawa itu juga terlihat pada keseluruhan rakyat Indonesia, yaitu orientasi ke daratan jauh lebih besar ketimbang ke lautan. Untung sekali masih ada perkecualian, yaitu rakyat Bugis, Buton dan Madura dan beberapa yang lain, yang dapat memberikan perhatian sama besar kepada daratan dan lautan. Menghasilkan tidak saja petani tetapi juga pelaut yang tangguh. Gambaran keadaan umum rakyat Indonesia amat bertentangan dengan kenyataan bahwa luas daratan nasional adalah sekitar 1,9 juta kilometer persegi, sedangkan wilayah perairan adalah sekitar 3 juta kilometer persegi. Apalagi kalau ditambah dengan zone ekonomi eksklusif yang masuk wewenang Indonesia. Selama pandangan mayoritas rakyat Indonesia terhadap lautan belum berubah, bagian amat besar dari potensi nasional tidak terjamah dan karena itu kurang sekali berperan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa. Malahan yang lebih banyak memanfaatkan adalah bangsa lain yang memasuki wilayah lautan Indonesia untuk mengambil kekayaannya.
- kurangnya pemanfaatan ruang angkasa di atas wilayah Nusantara untuk kepentingan nasional, khususnya pemantapan kebudayaan nasional. Mayoritas rakyat Indonesia belum cukup menyadari perubahan besar yang terjadi dalam umat manusia sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan besar itu terutama menyangkut teknologi angkutan dan komunikasi. Khususnya komunikasi elektronika sekarang memungkinkan manusia berhubungan dengan cepat dan tepat melalui telpon, televisi, komputer yang menghasilkan E-Mail dan Internet. Letak kepulauan Nusantara sepanjang khatulistiwa amat menguntungkan untuk penempatan satelit yang memungkinkan komunikasi yang makin canggih dengan memanfaatkan ruang angkasa yang terbentang di atas wilayah Nusantara.. Ini sangat penting untuk pembangunan dan pemantapan kebudayaan nasional, khususnya melalui televisi. Namun untuk itu diperlukan biaya yang memadai.
Pengertian Penduduk dan Warga Negara
Ada rasa gembira yang begitu menerpa hati ini karena di kesempatan kali ini kita kembali lagi bisa bersua untuk membahas berbagai materi yang tentu saja akan semakin membuat sobat bersemangat. Materi kali ini adalah materi Kewarga Negaraan yang kami beri Judul Pengertian Penduduk Dan Warga Negara. Tentu sebagian kita ada yang bertanya-tanya apa sih yang di maksud dengan penduduk itu, dan sebagian pula ada yang bertanya mengenai Apa si yang di maksud atau jelaskan tentang Pengertian Warga. Baiklah sobat jangan risau karena di kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk membahasnya secara gamblang di sini. mari sekarang kita langsung simak materinya di bawah ini.Selanjutnya mari kita belajar mengenai penduduk dan warga negara. Pengetahuan ini biasa didapat dari mata pelajarn kewarganegaraan yang menjadi mata palejaran wajib bagi seluruh siswa dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Pengertian Penduduk
Penduduk adalah mereka, sekelompok orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah atau daerah negara .Ada juga yang dikenal dengan bukan penduduk, yaitu mereka yang tinggal dalam sebuah negara tapi tidak ingin tinggal di negara tersebut.
Dalam pengertians ederhana, penduduk adalah kelompok orang yang menempati suatu wilayah tertentu. Ada beberapa hal yang berkaitan mengapa sekelompok orang tersebut tinggal disebuah negara, bisa jadi karena ada faktor kemanan, faktor pekerjaan dan masih banyak lainya.
Kesimpulan dari pengertian penduduk adalah mereka sekelompok orang yang tinggal dinegara atau wilayah tertentu. Di negara kita, pasal yang khusus mengatur mengenai masalah kependudukan diatur dalam pasal 26 UUD 1945.
Pengertian Warga Negara
Warga negara adalah mereka sekelompok orang yang berdasarkan hukun adalah anggota atau penduduk sebuah negara.Dan ada juga yang disebut dengan bukan warga negara yaitu dimana ada orang asing yang tinggal dinegara orang lain.
Berikut ini adalah beberapa asas kewarganegaraan yang perlu diketahui.
1. Asas ius soli dan ius sanguinis
Ius soli adalah penentu status kewarganegaraan seseorang berdasar pada tempat dimana mereka dilahirkan. Sedangkan ius sanguinis status kewarganegaraan yang di dasarkan pada negara mana ia berasal.
2. Bipatride dan apatride
Bipatride adalah dua kewarganegaraan yang timbul akibat adanya peraturan dari 2 negara yang berkaitan sehingga membuat satu orang memiliki 2 kewarganegaraan. Sedangkan apertride adalah seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan, dimana hal ini akibat dari adanya peraturan bahwa seseorang tersebut tidak diakui menjadi warga negara manapun.
Demikian adalah beberapa pengertian dan penjelasan yang berkaitan dengan penduduk dan warna negara, di Indonesia sendiri terdapat banyak peraturan dari UUD 1945 hingga peraturan perundan-undagan dan UU yang menjelaskan mengenai kewarganegaraan. Hal ini berkaitan dengan urusan orang tersebut dan mandirinya sebuah negara.
Apabila ada orang asing ingin menjadi warga negara Indonesia dan tinggal menetap di Indonesia, mereka harus memenuhi syarat dari pihak migrasi yang mengurusi hal tersebut.
Tentunya tidak mudah untuk menjadi warga negara dari sebuah negara, karena intinya setiap negara memiliki kewenangan dan aturan tersendiri bagaimana negara tersebut bisa mengangkat seseorang menjadi warga negaranya.
No comments:
Post a Comment